-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    PB HMI Sebut Hoax Rencana Demo Kantor PBNU dan GP Ansor

    redaksi
    Jumat, 26 Oktober 2018, Oktober 26, 2018 WIB Last Updated 2018-10-26T03:52:29Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    image_title
    Aktivis HMI. (Foto ilistrasi).
    INDOMETRO.ID - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyebut hoax rencana aksi massa HMI Cabang se-Jakarta di depan Gedung PBNU dan GP Ansor, Jakarta, hari ini, Jumat, 26 Oktober 2018.

    Sebelumnya, rencana aksi HMI di Kantor PBNU terkait pembakaran bendera itu sempat beredar di media sosial. Rencana itu pun langsung direspons GP Ansor hari ini, dengan menyiagakan sekitar 2.000 anggota Banser di sekitar markas PBNU dan kantor GP Ansor.

    "Hoax," kata Ketua Umum PB HMI Respiratori Saddam Al Jihad saat dikonfirmasi dari salah satu media online.
    Saddam lantas mengirimkan sejumlah pernyataan sikap pimpinan cabang HMI se-Jakarta, yang pada intinya HMI secara kelembagaan tidak terlibat dalam aksi tersebut. HMI belum membahas rencana kegiatan di dalam rapat internal, untuk melakukan agenda-agenda eksternal cabang dalam bentuk apa pun.
    BACA JUGA:

    KPK Resmi Tetapkan Bupati Cirebon jadi Tersangka

    "Tapi yang perlu dicatat, bahwa isu pembakaran bendera yang sedang menjadi diskursus publik tetap menjadi perhatian dan keprihatinan saya," kata Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Selatan, Safarianshah Zulkarnaen.
    Surat pemberitahuan GP Ansor kerahkan 2.000 Banser amankan demo PBNU

    Sebagaimana diketahui, di Ibu Kota Jakarta sendiri ribuan orang rencananya akan memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Oktober 2018. Mereka akan menggelar Aksi Bela Tauhid di depan kantor Kementerian Koordinator Hukum, Politik dan Keamanan, usai Salat Jumat atau sekira pukul 13.00 WIB.

    Sebelumnya, organisasi yang menamakan diri Laskar Pembela Islam (LPI) se-Jabodetabek menyeru umat Islam dimana pun berada untuk turun ke jalan meramaikan Aksi Bela Kalimat Tauhid. Seruan ini sebagai respons atas kasus pembakaran bendera oleh oknum Banser pada Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018 di Garut. (vv)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini