Aktivis HMI. (Foto ilistrasi). |
Sebelumnya, rencana aksi HMI di Kantor PBNU terkait pembakaran bendera itu sempat beredar di media sosial. Rencana itu pun langsung direspons GP Ansor hari ini, dengan menyiagakan sekitar 2.000 anggota Banser di sekitar markas PBNU dan kantor GP Ansor.
"Hoax," kata Ketua Umum PB HMI Respiratori Saddam Al Jihad saat dikonfirmasi dari salah satu media online.
Saddam lantas mengirimkan sejumlah pernyataan sikap pimpinan cabang HMI se-Jakarta, yang pada intinya HMI secara kelembagaan tidak terlibat dalam aksi tersebut. HMI belum membahas rencana kegiatan di dalam rapat internal, untuk melakukan agenda-agenda eksternal cabang dalam bentuk apa pun.
BACA JUGA:
KPK Resmi Tetapkan Bupati Cirebon jadi Tersangka
"Tapi yang perlu dicatat, bahwa isu pembakaran bendera yang sedang menjadi diskursus publik tetap menjadi perhatian dan keprihatinan saya," kata Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Selatan, Safarianshah Zulkarnaen.
Sebelumnya, organisasi yang menamakan diri Laskar Pembela Islam (LPI) se-Jabodetabek menyeru umat Islam dimana pun berada untuk turun ke jalan meramaikan Aksi Bela Kalimat Tauhid. Seruan ini sebagai respons atas kasus pembakaran bendera oleh oknum Banser pada Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018 di Garut. (vv)