Foto:Ilustrasi |
Manggarai Timur, Indometro.id- Maria Goreti Jenimut, bocah perempuan asal Lurut, Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, NTT meninggal dunia setelah digigit anjing rabies.
Bocah yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar tersebut dinyatakan sebulan sebelumnya, yakni pada tanggal 8 maret 2023 lalu, digigit anjing tepat dileher bagian kanan.
Sehari setelah digigit anjing, keluarga bersama korban menuju Puskesmas Tilir, hendak berobat dan memita untuk segera divaksin.
Namun setibanya di puskesmas, petugas kesehatan yang melayani mereka saat itu hanya memberikan pelayanan berupa membersihkan luka gigitan menggunakan alkohol dan cairan Nacl karena kesediaan vaksin saat itu sudah habis.
Sebulan kemudian, yakni pada Rabu ( 19/04/2023) korban dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Ben Mboi. Ruteng.
Martinus Jamun, Kepala Puskesmas Tilir, saat dihubungi media ini pada Kamis ( 20/04) mengaku bahwa pihaknya sudah melakuan pelayanan sesuai dengan SOP dan membenarkan persediaan Vaksin Anti Rabies di Puskesmas saat itu sudah habis.
" Petugas medis kami waktu itu sudah melakudan pelayanan sesuai SOP yakni membesihkan luka gigitan dengan alkohol dan cairan Nacl. Kebetulan saat itu juga vaksin sudah habis." Ucap Martinus
Lebih lanjut, Martinus mengatakan jika ingin mengetahui bagaimana kronologi dari peristiwa tersebut, silahkan hubungi Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur karena kronologi hingga bocah tersebut meninggal sudah ditangani pihak Dinkes.
" Silhkan hubungi Dinas Kesehatan saja karena kemarin kami sudah berikan keterangan pada sekretaris Dinas Kesehatan" Katanya.
Sementara itu, keluarga korban mengaku kecewa dengan pelayanan pihak Puskesmas Tilir yang dinilai tidak melakukan upaya pelayanan secara berkala terhadap korban.
Menurut mereka, pihak Puskesmas seharusnya membantu keluarga korban dengan mengupayakan agar bisa mendapatkan vaksin tersebut.
" Kami orang kampung ini tidak tahu bagaimana caranya agar anak Greis ( korban) bisa di vaksin. Seharusnya mereka bantu kami carikan vaksin." Ungkap salah satu keluarga korban yang minta namanya tidak diberitakan.
Keluarga korban juga meminta agar Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur segera mengevaluasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Tilir yang kerap kali bermasalah agara tidak terjadi hal serupa.
(AB)