-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Harga Cabai " Naik Tak Naik Petani Gigit Jari"

    Yan Hasmadi
    Sabtu, 02 Juli 2022, Juli 02, 2022 WIB Last Updated 2022-07-02T06:31:47Z

    Ads:

    Redelong, Indometro.id - Tingginya permintaan pasar dan ketersediaan stok di petani membuat beberapa harga cabai merah, cabai rawit dan bawang merah mengalami kenaikan harga yang cukup dalam .

    Walau harga ketiga bahan pokok tersebut cukup tinggi namun belum tentu ekonomi petani sejahtera, hal tersebut di ucapkan wahyudi salah seorang petani di Kabupaten Bener Meriah Kecamatan Bandar. Sabtu,(2/7/2022).

    Padalnya kendati harga komoditi cabai dan bawang melambung tinggi namun itu semua masih belum dapat di nikmati para petani karena kelangkaan pupuk dan mahalnya biaya perawatan serta di pangkas lagi dengan biaya transportasi yang mahal.

    Setidaknya harap wahyudi, pemerintah daerah mau memprogramkan skup ekonomi pasar kerakyatan melalui koperasi yang mana dapat menampung dan menetapkan harga pasar serta menyemeratakan demi kesejahteraan para petani di dataran tinggi gayo seperti daerah-daerah maju yang telah memperjuangkan hak kesejahteraan petani pungkasnya.

    Ditambahkannya lagi, selama ini petani di gayo ini bertumpu hanya kepada toke saja sehingga mau tidak mau kami petani terpaksa harus meminjam modal yang bungganya cukup besar.

    Berdasarkan informasi yang di himpun melalui situs web tirto.id Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengungkapkan biang kerok mahalnya harga cabai merah dan rawit dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya terjadi karena supply shock. "Pergerakan cabe ini dari bulan ke bulan kalau kita lihat memang pada satu waktu tinggi karena supply shock," katanya dalam rilis BPS di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/7/2022).

    Selain supply shock, penyebab lonjakan harga cabai belakangan ini juga disebabkan oleh faktor cuaca. Hal itu membuat kedua kelompok tersebut memberikan andil inflasi cukup besar pada Juni 2022. Untuk cabai merah sendiri tercatat memberikan andil 0,24 persen secara month to month (mom). Sementara itu, cabai rawit memberikan sumbangsih 0,10 persen. "Kalau supply cukup tidak ada anomali cuaca bahkan cabai ini selalu deflasi," katanya. Sebelumnya BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 0,61 persen pada Juni 2022. Inflasi ini akibat adanya peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 110,42 pada Mei, menjadi 111,09 di bulan lalu.

    Sementara untuk inflasi tahun kalender (Juni 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 3,19 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) mencapai sebesar 4,35 persen. "Maka inflasi pada bulan Juni 202 inflasi secara month to month 0,61 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam rilis BPS di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/7/2022).

    Margo mengungkapkan komoditas penyumbang inflasi utama di Juni 2022 kali ini, berasal dari komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras. [Hadi]

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini