Simeulue, indometro.id – Budaya dan hubungan sosial yang baik masih sangat kental dirasakan ditengah-tengah kehidupan sehari-hari warga di desa Leubang kecamatan Teupah
Barat Kabupaten Simeulue.
Budaya hormat-menghormati, Tolong-menolong, saling sapa, saling asih
dan saling bantu masih saja didapat dan dirasakan.
Seperti yang tampak malam ini, warga desa Leubang beramai-ramai datang kesalah satu rumah warga yang sedang dirundung duka. Datang
untuk menghibur meringankan beban duka dan memberi kekuatan untuk bersabar kepada yang sedang dilanda musibah disebabkan salah seorang anggota keluarganya kembali kepada Sang Ilahi. Minggu, 26 Juni 2022.
Warga secara serentak membacakan ayat -ayat Alquran, melantunkan surah Yasin dan
berdoa bersama. Serta penyampaian tausiah tentang pentingnya saling mengingatkan
dan perlunya bersabar dalam menghadapi musibah.
Kepala desa Leubang, Gusti Amin yang memberikan tausiah dan kata-kata
takziah langsung dikunjungan tersebut menyampaikan agar ahli bait yang ditimpa musibah untuk bersabar
dalam menghadapi cobaan dari Allah. Ia juga mengingatkan sesungguhnya segala sesuatu milik Allah
pasti akan kembali kepada-Nya.
“Setiap yang bernyawa pasti akan kembali kepada-Nya. Allah menguji
keimanan seseorang dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.
Karena mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan
mereka orang-orang yang mendapat petunjuk”. Sebut kades mengutip surah Alquran.
Dalam acara itu juga para warga desa Leubang turut memberikan
sumbangan dalam bentuk uang yang telah dikumpulkan sebelumnya untuk membantu meringankan
kebutuhan ahli bait yang sedang dirundung pilu.
Bukan hanya sampai disitu, setelah acara takziah selesai, warga
masih bertahan ditempat duduk masing-masing untuk melaksanakan Pakat atau musyawarah
yang disebut duduk persatuan, yang dalam desa Leubang sering disebut juga dengan
istilah rapat famili atau musyawarah membantu untuk persiapan acara kenduri dan
doa dirumah duka.
Hasil dari duduk rapat famili tersebut berupa sumbangan dana
yang terkumpul dari seluruh warga yang berhadir diserahkan langsung kepada ahli
bait untuk membantu segala persiapan acara kenduri dan do’a nantinya.
Dikesempatan itu juga, sesuai tradisi didesa Leubang dilaksanakan
penyerahan pemegang kendali kerja hajatan kenduri dan do’a yang nantinya akan digelar
pada malam atau hari ketujuh kepada anak sillafae atau anak menantu dari anak perempuan
ahli bait, yang turut dibantu sukseskan oleh organisasi Pemuda dan PKK yang berada
didesa ini. (AA)