Lebih seminggu ini kondisi kesehatan JS ngedrop. Menurutnya sudah dua kali PUSKESMAS menolak permintaannya untuk di-swap. Akhirnya ia memutuskan untuk ke RSUD Pasar Minggu.
"Rupanya Puskesmas Pancoran beda dengan puskesmas kelurahan sehingga ia pergi ke PUSKESMAS Pancoran ditolak dengan alasan tidak ada peralatan yang memadai," Tutur Sekjen GAAS Suta Widhya SH kepada awak media yang menghubungi via seluler Rabu (30/6) siang .
JS bertahan sendirian saja selama seminggu ini tanpa ditemani siapapun. Perempuan single parent ini merantau dari Medan sejak lebih setahun lampau dan tinggal di sekitar Tegal Parang, Pancoran, Jakarta Selatan.
Selama ini sesuatu perlu dipikir sebelum bertindak..
"Kemarin ia diarahkan puskesmas Pancoran Barat periksa ke puskesmas mampang. Dengan alasan alatnya tidak ada dipancoran. Sampai di Mampang dokter di sana bilang kuotanya habis. Hanya bisa menampung 150 orang saja. Dengan alasan tidak memeriksa alasan Rayon Pancoran harusnya di Puskesmas Pancoran pula, bukan di dalam Rayon Mampang " ungkap Suta.
Akhirnya JS akan mendatangi Puskesmas Pancoran untuk menyampaikan penolakan puskesmas mampang. Bila seperti ini cara bekerja tenaga kesehatan tentu akan banyak orang yang tidak mendapatkan pelayanan yang memadai dari Puskesmas dan Rumah Sakit.
Hal nyata terjadi dan dialami Tukiyem warga RT 12 RW 16 Palmerah. Ia ditolak di RS BM, dan beberapa RS lain di Kecamatan Palmerah, dan Kecamatan Petamburan tidak jauh dari rumahnya Akhirnya selesai di jalan perempuan usia 48 tahun ini meninggal dalam perjalanan ke rumahnya. Ia meninggal karena sesak nafas dan komplikasi sakit jantung.