-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Dari Waktu Ke Waktu Semua Akan Terus Berubah Karna Dunia Dan Isinya Tak Ada Yang Abadi

    Selasa, 08 Desember 2020, Desember 08, 2020 WIB Last Updated 2020-12-08T05:00:14Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

    Artikel, indometro.id - Tak ada yang abadi dalam pentas kehidupan ini sadar ataupun tidak semuanya akan sirna. Semua yang ada dan pernah terjadi tentu akan berakhir pada waktunya. Sejarah masa lalu adalah kenangan yang tak kan terulang kembali . Hal itu merupakan tanda bahwa yang hidup pasti mati, semuanya berputar dan berjalan sesuai dengan takdir yang sudah ditetapkan oleh yang Maha Esa. 

    Lihatlah pergantian antara siang dan malam semua tentu ada waktunya dan segala perubahan yang ada selalu disebabkan oleh sebuah kejadian yang disebut pergantian dari arti dan makna sebuah kehidupan. Sedih , Bahagia, susah, senang, berkumpul, berpisah, jelas tak ada yang abadi. Dari waktu ke waktu perjalanan kehidupan dan segala tetek bengeknya jelas selalu berubah, tak ada yang abadi. Memang benar peradaban umat manusia terdahulu tercatat dalam sejarah kehidupan dan bangunan-bangunan peradaban itu kini hanya bagian dari penggalan penggalan sejarah. 

    Dan pada saatnya nanti semua itu juga akan musnah ditelan waktu. Sungguh betapa banyak umat manusia yang telah bersandiwara dalam pentas kehidupan dunia, tapi apakah manusia pernah menyadari bahwa mereka akan kembali kepada sang khalik yang mempunyai segala hal di dunia ini.? Dan ketika mereka sudah tiada mereka tak akan bisa kembali lagi..?
    Manusia lahir dan berkembang menjadi kuat , kekar, tapi pada akhirnya akan menjadi lemah dan mati. Semua manusia hidup dalam ketetapan yang pasti, perubahan, pergantian yang terjadi karena memang dunia selalu berputar sesuai aturannya. Adanya kelahiran berarti ada pula kematian, adanya pembangunan berarti ada pula penghancuran, memang dunia dan isinya tak kan ada yang abadi Sekuat apapun keinginan untuk mempertahankan sesuatu, setegar apapun harapan untuk bertahan pada satu titik rasa memiliki namun semuanya juga akan berubah karena memang hal apapun takkan pernah ada yang abadi. 

    Pada hakikatnya, manusia itu hanya sebesar tungir bagi yang Maha Pencipta, pandanglah dunia dengan hati dan pikiran bersih niscaya kita akan memahami bahwa dunia akan berakhir pada waktunya Bukankah apa yang dimakan dan diminum akan menghasilkan sesuatu yang berbau dan tak berguna bagi manusia itu sendiri? Bukankah yang dibawa kemana-mana termasuk jasad yang sering dibanggakan karena kecantikan dan ketampanan pada akhirnya akan berubah menjadi bangkai ,? Segeralah kembali pada kesucian hati yang tulus ikhlas dengan kesabaran juga rasa syukur atas nikmat yang sudah kita terima sehingga keinginan untuk merasa paling hebat, paling kaya, paling. Sehat, paling susah dan merasa bahwa kita paling unggul dari segalanya tak pernah ada dalam pikiran dan hati yang sombong dan angkuh, karena semua itu tak kan abadi. Bila waktunya tiba kita pasti akan tiada.

    (Skn.53)  
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini