Di Tengah Pandemi COVID-19, Pemerhati HIV Harapkan Pemerintah Jaga Ketersediaan ARV





BUTUH BANTUAN HUKUM ?
Sudah beberapa bulan pandemi COVID-19 melanda Indonesia bahkan dunia. Efeknya pun hampir merata di setiap lapisan masyarakat. Baik yang terkonfirmasi positif atau pun tidak, hampir semuanya merasakan efek dari pandemi ini. Dari kelompok-kelompok yang terdampak, ada satu kelompok yang tak luput dari dampaknya pandemi. Kelompok tersebut adalah kelompok orang-orang yang terinfeksi HIV.

Badri (nama samaran), seorang anggota kelompok orang terinfeksi HIV di Sukoharjo, Jawa Tengah, mengatakan, bahwa kondisi saat ini serba susah, apalagi bagi orang-orang yang berlebel stigma dari masyarakat. Ia juga menuturkan, bahwa pandemi COVID-19 juga mengurangi kualitas pelayanan di Rumah Sakit karena terbatasnya waktu pelayanan. Masih menurut Badri, bahwa saat ini ekonomi sedang lesu karena turunya daya beli masyarakat. dan hal itu juga berdampak bagi ekonomi orang-orang yang terinfeksi HIV. "Saat ini ekonomi dan daya beli masyarakat turun, dan itu berdampak pada ekonomi kawan-kawan yang positif HIV," imbuhnya.

Hal yang serupa juga diungkapkan Wawan (nama samaran), orang terinfeksi HIV dari Pacitan, Jawa Timur. Menurut Wawan, tidak hanya orang yang terinfeksi HIV yang terdampak dari pandemi ini, melainkan hampir semua lapisan masyarakat, khususnya pedagang. Wawan juga menuturkan, bahwa masyarakat saat ini lebih memprioritaskan kebutuhan pokok dari pada kebutuhan tambahan. Ia juga menyarankan kepada orang-orang terinfeksi HIV yang hendak memulai usaha, agar menjual kebutuhan pokok dari pada kebutuhan tambahan. "Hampir semua lapisan masyarakat terdampak dari segi ekonomi, tidak terkecuali kawan-kawan yang positif HIV," katanya menambahkan.

Sementara pemerhati HIV dari Yayasan Pelita Ilmu, Husein Habsyi, menuturkan, bahwa dampak pandemi COVID-19 tidak hanya dialami oleh komunitas HIV saja. Melainkan hampir semua lapisan masyarakat mengalami. Ia juga berharap kepada pemerintah, agar tetap menjaga ketersediaan ARV sebagai kebutuhan dari orang tertinfeksi HIV. Kata Husein Habsyialam, dalam kondisi apapun komunitas HIV harus tetap mempertahankan kualitas fisik dengan meminum obat secara rutin, oleh sebab itu pemerintah harus menjamin ketersediaan ARV bagi komunitas HIV. Orang-orang yang selama ini peduli dengan HIV harusnya bisa memastikan dan membantu teman-teman komunitas, khususnya dalam mengakses bantuan dari pemerintah, imbuhnya.

Selain itu, Husein Habsyi yang juga merupakan Sekjen IAKMI Pusat,  berpesan, agar komunitas HIV tetap mematuhi protokol kesehatan. Ia juga berharap kepada komunitas HIV, agar bisa berkontribusi dan menunjukkan peran dalam menghadapi pandemi COVID-19. "Ya paling tidak menjaga diri agar tidak tertular COVID-19. Gunakan masker, rajin-rajin cuci tangan dengan air yang mengalir dan jaga jarak," katanya saat diwawancarai, Kamis, 01 Oktober 2020.


Posting Komentar untuk "Di Tengah Pandemi COVID-19, Pemerhati HIV Harapkan Pemerintah Jaga Ketersediaan ARV"