-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Tak Mampu Bayar Air, Meteran Warga Miskin di Sumberjaya Diduga Dicabut Tanpa Pemberitahuan

    redaksi
    Rabu, 09 September 2020, September 09, 2020 WIB Last Updated 2020-09-09T04:43:49Z

    Ads:

    kantor PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar

    Pematang siantar.indometro.id
    -Tidak mampu membayar air hingga menunggak berbulan-bulan, meteran warga miskin di Kelurahan Sumberjaya Kota Pematangsiantar diduga dicopot tanapa adanya pemberitahuan.

    Pada hari Senin 07/09/2020 Petugas PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar melakukan pencabutan meteran tanpa konfirmasi ke pemilik rumah seorang warga berinisial RN (32) warga Kelurahan Sumberjaya, Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar.

    Melalui informasi yang diperoleh dilapangan di dapatkan informasi bahwa sebelumnya suami ibu ini ZK (42) sudah menghadap ke PDAM Tirtauli dan bertemu  Ibu Rosliana Sitanggang, ZK mengatakan mohon kiranya diberi tenggang waktu hingga dirinya mendapatkan pekerjaan.  

    Untuk diketahui ZK telah menganggur setahun dan sama sekali tidak memiliki penghasilan, untuk menafkahi keluarganya saja sudah berat hingga uang sekolah anaknya pun kini harus menunggak 4 bulan.

    Setelah pertemuan tersebut Ibu Rosliana memberikan dispensasi penundaan waktu hingga beberapa lama.

    Setelah itu waktu pun berjalan hingga 2 minggu, kemudian saat sedang mencuci pakaian diketahui bahwa airnya sudah tidak menyala lagi. Saat ibu RN tersebut mengecek meteran yang ada di depan rumahnya ternyata menurut informasi dari tetangga yang melihat, petugas PDAM Tirtauli telah mencabut meteran tanpa sepengetahuan si pemilik rumah.

    Saat disambangi reporter, ibu tersebut menyampaikan keluh kesahnya setelah mengetahui bahwa meteran air yang berada di depan rumahnya sudah di copot tanpa sepengetahuan dirinya.

    " Gak tau lah bang, lagi mencuci kukira air mati, rupanya meteran sudah dicabut diam-diam " ungkap RN dengan raut sedih.

    Lanjutnya, " Suamiku sudah setahun menganggur bang, rumah kami ngontraknya ini bang, untuk makan pun udah susah. Dimasa Pandemi begini pemerintah sama sekali tidak memperhatikan rakyat. Tarif Air kami RT-3 naik dua kali lipat, sehingga sebulan kena sampai 300 ribu, sesak nafaslah kami bang " ucap RN menambahkan.

    Namun hingga saat ini Humas PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar Rosliana Sitanggang belum berhasil dikonfirmasi untuk mempertanyakan mengapa meteran warga yang saat ini kesusahan secara ekonomi di cabut petugas PDAM tanpa sepengetahuan pemilik rumah. 


    (RH)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini