Ads:
.png)
 |
| Wabup Halim berpoto dengan Ulama Tarekot Naqsabandi Kuansing |
Riau, indometro.id - Puluhan Ulama di Kapaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau bersatu memberikan dukungan dan doa kepada Bakal Calon Bupati (Bacalbup) Halim agar menjadi pemenang pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 dan menjadi Bupati 2021-2026 mendatang.
" Ulama yang tergabung dalam Tharekot Naqsabandi memberikan dukungan penuh, ini sangat di apresiasi," kata Bakal Calon Bupati Kuansing Halim di Teluk Kuantan, Kamis.
Halim yang berpasangan dengan Komperensi menjadi harapan masadepan, semua pihak memberikan doa, jemaah, santri dan sejumlah ulama tharekot, hal ini memiliki nilai yang sangat tinggi menunjukan bahwa Halim adalah sosok yang sangat diharapkan menjadi orang nomor satu di Kota Jalur.
lebih menarik lagi, Wakil Bupati Halim ini sangat ramah, mudah dijumpai, sosok sederhana bersahaja, berjuang untuk kepentingan masyarakat, ingin merubah Kita Teluk Kuantan menjadi sejajar dengan daerah lain.
" Mereka datang bersilaturahmi, berharap menang dalam Pilkada serentak Desember 2021," sebut Halim.
Salah seorang guru pengajian Tharikat Naqsabandiah yang hadir di kediaman Halim, Saprizal yang biasa di panggil Tuan Guru Marhaban (TGM) didampingi sejumlah ulama lainnya mengatakan, kedatangan mereka bertujuan untuk silaturahmi dan memberikan restu kepada Halim untuk maju mencalonkan diri sebagai bupati.
Selain itu, mereka juga menegaskan bahwa, organisasi pengajian Tharikat Naqsabandiah bukanlah partai politik atau lembaga yang berbasis politik, apa pun yang menjadi aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, Jemaah Tharikat ini selalu mensupport dan menjaga sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada saat Pilkada nanti.
" Halim mohon doa dari kami, dan bersmaa masyarakat Kuansing akan berusaha keras, optimal," janjinya.
Tan guru marhaban menjelaskan, Kabupaten Kuantan Singingi merupakan daerah yang terdapat banyak pesantren, dan berharap jika Halim terpilih menjadi Bupati dapat mengoptimalkan pondok pesantren, berlaku adil dengan semua pihak tanpa pandang suku, agama.
"Jangan sampai tidak adil karena disitu bermacam-macam agama, suku, dan budaya. seperti kata nabi sebaik-baiknya manusia itu, adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya," tandas Tuan guru marhaban. (Asri).
