foto : dua pelajar veny dan siska |
Toraja (Sulawesi Selatan), indometro.id - Kisah Dua Pelajar Veny dan Siska, warga Desa Kakullasan,
Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat,yang secara sukarela menjalani isolasi mandiri
selama 14 hari di dalam gubuk keluarga mereka yang berada di tengah sawah dan
jauh dari pemukiman penduduk.
Veny dan Siska merupakan Mahasiswa di salah satu perguruan
tinggi di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Mereka memilih mudik karena
kebijakan pemerintah pusat dan universitas yang mengalihkan pembelajaran via daring
akibat wabah Covid-19.
Setibanya mereka di kampung halaman Tim kesehatan segera
memeriksa mereka dan seketika itu juga mereka langsung menjalani isolasi. Pihak
keluarga telah mempersiapkan tempat dan kebutuhan untuk mereka ketika menjalani
isolasi mandiri.
" Sebelum berangkat dari Toraja, kami sudah menghubungi
keluarga akan merencanakan untuk melakukan isolasi ketika tiba di desa kami,
agar keluarga menyampaikan pada pemerintah desa. Namun setelah keluarga
menanyakan kepada Pemerintah desa, katanya pemerintah desa tidak menyediakan
rumah karantina" sehingga keluarga menempatkan kami di gubuk persawahan"
kata Veny.
Mereka berinisiatif melakukan isolasi mandiri meski lingkungan dan tempat mereka menuntut ilmu di
Toraja masih tergolong aman dari virus tersebut.
" Di Toraja terbilang masih dalam zona hijau, takutnya kendaraan
angkutan umum sudah tidak bisa melintas, makanya kami niat untuk segera
pulang". Ujar Siska.
Walau mengaku kondisi kesehatan mereka baik-baik saja, mereka
khawatir pernah bersentuhan dengan orang lain dalam perjalanan ke kampung. Hal
ini mereka lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 yang
telah merenggut puluhan ribu nyawa.
" Jangan sampai kami bersentuhan dengan orang yang
positif Covid-19, takutnya menularkan ke keluarga. Kami ikhlas menjalani
isolasi tengah sawah, meski ada rasa rindu berkumpul, tapi ini demi mereka dan
warga lainnya," ungkap Veny.
Antonius Siurono, Kaur Pemerintahan Desa Kakullasan,
mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh mereka dan keluarga. Dia berharap
warga desa lainnya dapat melakukan hal yang sama.
" Kami berharap warga yang lain, yang memiliki
keluarganya yang baru tiba dari luar daerah, juga bisa melakukan isolasi
mandiri. Hal ini sangat baik dalam memutus rantai penyebaran virus ini,"
kata Antonius.
Dia meminta agar warga desanya yang baru tiba dari luar
daerah segera lapor diri ke pemerintah setempat. Langkah tersebut demi kebaikan
bersama dalam menghadapi pandemi ini.
" Segera melaporkan jika ada keluarga yang baru tiba
utamanya dari luar daerah, sehingga langkah-langkah pencegahan bisa kita
lakukan," harap Antonius.
Menurut pengakuan Agustinus, selain Veny dan Siska, juga
terdapat beberapa warga yang menjalani isolasi mandiri di gubuk milik keluarga
mereka. "Mereka kebanyakan warga kami yang berasal dari kota Makassar"
ujarnya.(Demas, Melaporkan).
Sumber : indometro.id