ist |
INDOMETRO.ID – Anak korban penganiayaan ibu tiri di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), hingga saat ini belum masuk sekolah karena masih trauma. Pihak sekolah berharap kondisi korban segera pulih agar bisa kembali belajar dan bermain bersama teman-temannya.
Guru SDN Nomor 091618 Perdagangan, Rosintauli Pasaribu yang mengajar korban mengatakan, GS (7), sudah tidak bersekolah sejak video saat dia dianiaya ibu tirinya viral di media sosial. Informasi diperoleh sekolah, saat ini korban dirawat oleh neneknya.
Rosintauli mengatakan, selama ini GS dikenal sebagai siswi yang aktif di sekolah. Dia bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan senang bermain bersama teman-temannya. Para guru dan teman-temannya juga tidak pernah melihat korban mengeluh karena perbuatan ibu tirinya.
Pihak sekolah dan teman-temannya berharap kondisi psikologis siswi kelas II itu bisa segera pulih dan sembuh dari traumanya. GS diharapkan bisa secepatnya kembali ke sekolah.
Diketahui, pelaku Rosida Hutauruk saat ini sudah ditahan di Polres Simalungun. Pelaku menganiaya anak tirinya GS, bocah perempuan berusia 7 tahun, hanya karena tidak mengerjakan PR sekolahnya. Video penganiayaan pelaku terhadap korban sempat viral di media sosial.
berita ini bersumber dari inews