ist |
INDOMETRO.ID – Pemerintah akan memberikan santunan terhadap korban banjir di Jabodetabek. Terhadap korban meninggal dunia, akan diberikan bantuan Rp15 juta.
Menteri Sosial Juliari Batubara menuturkan, proses pencairan santunan akan berlangsung cepat.
Namun itu jika data yang diterima benar dan valid.
"Ada santunan untuk korban jiwa Rp15 juta, kita sudah berikan kemarin satu orang, saya sendiri yang menyampaikan di posko Jakarta Timur.
Begitu nanti ada konfirmasi dari pemerintah daerah setempat, kita langsung berikan santunan tersebut," kata Juliari saat meninjau banjir di kawasan Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Jumat (3/1/2019).
Juliari mengatakan, Kementerian Sosial sudah menyiapkan bantuan tersebut kepada 26 korban meninggal bencana banjir Jabodetabek.
Empat korban masih dalam tahap verifikasi.
Dia menjelaskan, data korban jiwa mengacu pada catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Data itu akan diperbarui menyesuaikan perkembangan terakhir.
Mengenai penanganan korban banjir, dia memastikan Kemensos telah menyiapkan berbagai perlengkapan bantuan seperti kebutuhan pokok, makanan, obat-obatan hingga popok untuk lansia.
Bantuan ini juga sudah disalurkan dari hari pertama bencana banjir melanda Jabodetabek.
"Mudah-mudahan bisa meringankan saudara-saudara kita yang terkena banjir," katanya.
Sementara itu, data BNPB menunjukkan korban meninggal dunia kembali bertambah.
Hingga Jumat pukul 15.00 WIB, 46 orang meninggal dunia.
BNPB akan terus mendata dampak banjir, termasuk memperbarui jumlah korban.
"Tadi siang kita update 43 orang meninggal. Ini kemudian setelah suasana agak reda, air surut, ada beberapa laporan masuk lagi seperti di Kota Bekasi ada tambahan 3 orang lagi.
Tiga orang ditemukan meninggal, masih kita konfirmasi nama-namanya," kata Agus di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020).
Agus menuturkan, BNPB sebenarnya juga menerima laporan terdapat empat orang lagi yang meninggal dunia karena diduga tersengat listrik dari pembangkit listrik cadangan (genset).
Keempatnya, merupakan orang warga Jakarta Timur.
Kendati demikian, laporan itu belum terkonfirmasi.
berita ini bersumber dari inews