-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Viral, Seorang Pria di Tana Toraja Sulsel Mengaku Sebagai Nabi dan Rasul Terakhir

    redaksi
    Selasa, 03 Desember 2019, Desember 03, 2019 WIB Last Updated 2019-12-03T08:06:46Z

    Ads:

    Viral, Pria di Tana Toraja Sulsel Mengaku sebagai Nabi dan Rasul Terakhir
    ist

    INDOMETRO.ID - Seorang pria asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendadak viral di media sosial setelah mengaku dirinya sebagai rasul terakhir. 

    Setelah diselidiki orang tersebut dinilai hanya kurang memahami ayat Alquran dan materi tentang keislaman.

    Pria yang mengaku sebagai rasul terakhir, Paruru Daeng Tau, membuat heboh warga setelah dirinya menjadi pimpinan Lembaga Pelaksana Amanah Adat dan Pancasila (LPAAP) di Dusun Mambura, Desa Lembang Buntu Datu, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel.

    Saat dikonfirmasi, Paruru Daeng Tau membantah kalau dirinya telah mendeklarasikan diri sebagai rasul terakhir. 

    Apalagi sampai disebut apa yang dia ajarkan ini bertentangan dengan rukun Islam.

    "Saya tidak pernah melarang puasa, apalagi salat lima kali sehari," kata Paruru kepada wartawan di Makodim 1414/Tana Toraja, Senin (2/12/2019) malam.

    Sebelumnya, media sosial geger dengan adanya ajaran LPAAP yang dipimpin Paruru Daeng Tau yang punya sekitar 50 orang pengikut. 

    Disebutkan juga, dalam ajaran tersebut anjuran salah hanya dua kali sehari. Selain itu, dia mengubah aturan soal zakat, puasa dan ibadah haji.

    "Saya bersumpah, saya tidak pernah mengatakan kalau saya ini nabi atau rasul," ujar dia.

    Sementara itu, Dandim Tana Toraja Letkol Zaenal Arifin mengatakan, pria yang viral karena sempat mengaku rasul terakhir ini sebetulnya hanya punya keinginan lebih belajar tentang Islam. 

    Namun tidak memiliki pendamping atau pengajar yang tepat, sehingga menyalahartikan ajaran Islam.

    Dia meminta, ke depannya Paruru Daeng Tau harus bisa mendekati ulama dan belajar banyak tentang esensi Islam. Jangan pernah mengartikan ayat-ayat Alquran secara sepotong-sepotong.

    "Harus utuh bila ingin belajar Islam. Saya juga minta bapak Paruru untuk berdiskusi dengan ulama," ujar dia.

    berita ini bersumber dari inews
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini