-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Sepele, Hanya Masalah Helm, Taruna Aldama Putra Tewas Dianiaya Senior di Kampus ATKP Makassar

    redaksi
    Rabu, 06 Februari 2019, Februari 06, 2019 WIB Last Updated 2019-02-06T02:36:11Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Sepele, Hanya Masalah Helm, Taruna Aldama Putra Tewas Dianiaya Senior di Kampus ATKP Makassar 
    Almarhum taruna ATKP Makassar Aldama Putra yang tewas setelah dianiaya seniornya di kampus. Foto Facebook
    INDOMETRO.IDPolisi sudah menetapkan satu orang sebagai pelaku penganiayaan taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala (19).
    Taruna tingkat I itu ternyata tewas di tangan seniornya sendiri, setelah dianiaya dan mendapatkan kekerasan.
    Sang pelaku sendiri diketahui bernama Muhammad Rusdi (21) yang tidak lain adalah seniornya sendiri, taruna ATKP Makassar Tingkat II.
    Demikian disampaikan Kapolrestabes Makassar Kombes Dwi Ariwibowo kepada awak media, Selasa (5/2/2019).
    “Kita sudah tetapkan sebagai tersangka,” kata Dwi seperti dilansir Pojoksatu.id.
    Dwi menerangkan, motif tersangka sendiri diketahui tidak ada dendam.
    “Enggak ada dendam. Tapi karena korban dinilai melakukan pelanggaran,” terangnya.
    Berdasarkan pengakuan tersangka kepada penyidik, kekerasan itu bermula saat korban kembali ke kampus usai melaksanakan izin bermalam luar (IBL), Sabtu (2/2/2019) akhir pekan lalu.
    “Jadi saat korban pulang (ke kampus, red), dipanggil karena ada pelanggaran. Yang bersangkutan tidak menggunakan helm,” katanya.
    BACA JUGA:


    Atas pelanggaran tersebut, korban lantas dipanggil ke kamar salah seorang senior di kampus.
    “Di situlah terjadi kasus penganiayaan mengakibatkan korban meninggal dunia,” bebernya.
    Akan tetapi, korban tak langsung memenuhi panggilan tersebut dan baru Minggu (3/2) pagi.
    Saat masuk ke dalam kamar, Aldama diperintahkan melakukan sikap taubat dan kemudian memerintahkan lagi Aldama untuk berdiri,” ungkapnya.
    Sikap taubat sendiri dilakukan dengan membentangkan kaki ke kanan dan kiri dengan kepala di bawah (lantai) sebagai tumpuan. Sedangkan kedua tangan di belakang pinggang.
    “Kemudian dia (pelaku) memukul ke arah dada korban beberapa kali,” sambung Dwi.
    Setelah pemukulan itu, Aldama langsung terjatuh. Beberapa siswa sempat berusaha menolong Aldama dengan menggunakan nafas buatan dan membasuhkan minyak kayu putih ke tubuh korban.
    Sayangnya, tindakan penyelamatan pertama itu tidak mampu menolong nyawa Aldama.(rsky)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini