-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Merebak Kabar Tsunami di Sibolga dan Tapteng Warga Berhamburan, Kata BMKG....

    redaksi
    Kamis, 10 Januari 2019, Januari 10, 2019 WIB Last Updated 2019-01-10T03:59:27Z

    Ads:

    Merebak Kabar Tsunami di Sibolga dan Tapteng Warga Berhamburan, Kata BMKG....
     ilustrasi kepanikan warga.
    MEDAN,INDOMETRO.ID Warga di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, mendadak berhamburan keluar rumah dan berlari  menuju tempat yang lebih tinggi karena adanya isu tsunami pada pada Kamis (10/1/2019) dini hari.
    Akibat isu adanya tsunami tersebut, ruas jalan di Lintas Sumatera dari arah Pandan Tapteng dipadati kendaraan menuju arah Kota Sibolga.
    Warga memboncengi keluarga dan anak-anak mereka serta membawa sejumlah perlengkapan keluar dari area rumah.

    Adanya isu tsunami ini, karena adanya kabar air laut mendadak naik.
    Menanggapi isu tsunami tersebut, mengutip SmartnewsTapanuli.com, Kepala BMKG Pinangsori Ahmad Ubaedillah menjelaskan, bahwa pihaknya sampai saat ini tidak ada mengeluarkan peringatan dini tsunami.
    BACA JUGA:

    “Menyikapi informasi yang berkembang saat ini yang beredar di masyarakat Tapanuli Tengah dan Sibolga tentang naiknya air laut, kami informasikan bahwa BMKG Tapanuli Tengah dan Sibolga TIDAK mengeluarkan peringatan dini Tsunami/Naiknya air laut, Jadi kami harapkan masyarakat agar Tenang, Terima Kasih,” jelas Ahmad Ubaedillah.
    Waspadai Gelombang Tinggi
    Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar nelayan masyarakat di pesisir pantai Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) mewaspadai potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter.

    Petugas Stasiun Meteorologi Pinangsori, Kota Sibolga, Amidiyah Maharani mengatakan, untuk para nelayan dan angkutan penyeberangan laut diminta tetap waspada. Karena, diperkirakan ada gelombang tinggi dan angin kencang dengan kecepatan 5-35 knot.
    "Kondisi gelombang hingga 4 meter disertai angin kencang ini sangat berbahaya bagi pelayaran dan nelayan," kata Amidiyah di Kantor Stasiun Meteorologi Pinangsori, Kota Sibolga, Sumut, Jumat (4/1/2018) lalu mengutip INews.Id.
    Menurut dia, gelombang tinggi akan terjadi hingga 3 pekan ke depan atau sampai akhir Januari 2019 ini.
    Karena itu, masyarakat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama di pesisir pantai dan melaut, bagi para nelayan.
    Selain mewaspadai gelombang tinggi, BMKG juga menghimbau, masyarakat yang bermukim di kawasan lereng perbukitan tetap waspada.
    Sebab, curah hujan tinggi di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga masih tinggi hingga Februari mendatang.

    "Angin kencang sampai beberapa hari saja, tapi kalau curah hujan tinggi ini dari November dan akan berakhir pada Januari akhir," ujar dia.(rsky)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini