![]() |
| foto |
INDOMETRO.ID- Botol plastik menjadi incaran bapak Sukardi. Bermodalkan karung berukuran besar dan alat untuk mengorek sampah, pria berusia 74 tahun ini berkeliling dari rumahnya di Tegalsari ke daerah Plered dan Trusmi.
Dalam sehari, satu karung botol plastik berisi 3 kilogram dikumpulkan dan ditukarkan dengan uang. Untuk satu kilogramnya, pak Sukardi dihargai Rp 2.000 saja, tak sebanding dengan perjuangannya mengumpulkan botol dari pukul 09.00 sampai 14.00 WIB.
"Biasa keluar rumah jam 9 pagi, jalan kaki sambil cari botol dari Tegalsari ke daerah pasar Plered, Trusmi, terus balik lagi jalan kaki," ungkapnya.
Siang ini, Jumat (3/8/2018) pukul 11.00 WIB, Sukardi tengah beristrirahat di jejeran Batik kawasan Trusmi. Dia sedang menikmati nasi kuning yang diberikan selah seorang warga. Dengan lahapnya, pak Sukardi makan, mengumpulkan tenaga untuk kembali berjalan kaki menelusuri jalan dan mencari botol plastik.
"Sekarung biasanya dapat 3 kilo botol plastik, jadi sehari bawa pulang Rp 6.000," imbuhnya.
Dia mengaku uang yang didapatkan sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan. Kadang kala, warga yang melihat Sukardi memberikan makanan atau sebagian rejekinya. Ada juga yang sengaja mengumpulkan botol di rumahnya untuk diberikan kepada Sukardi ketika lewat.
Di rumah, rupanya sang istri bernama Neni ikut serta mencari rejeki dengan berjualan gorengan. Dihargainya Rp500/gorengan. Membawa dagangan di daerah Tegalsari kawasan pabrik rotan. Selain gorengan Neni juga menjual buah-buahan seperti pepaya, dan lainnya.
"Jam 10 istri mulai dagang gorengan ke pabrik atau bengkel rotan. Habis gak habis, jam 3 sore pulang," ucapnya.
Beberapa orang ada yang membeli gorengannya dengan sistem kas bon. Neni mencatat nama-nama orang yang jajan dengan membayarnya seminggu sekali. Sore hari, sekitar pulang pabrikan, Neni mengambil uang kas bon dari tiap pelanggannya.
"Jualan apa saja yang penting halal," tegasnya.
Mereka memiliki 2 anak laki-laki yang sudah menikah. Mereka juga saat ini memiliki 5 cucu yang amat disayangi. Sesekali mereka berkumpul, dan bercengkrama.
Bapak Sukardi dan Ibu Neni ini hanya berdoa kesehatan dan kelancaran dalam mengisi hari-harinya. Mereka yakin bahwa urusan rejeki sudah ada yang mengatur. Manusia hanya berusaha.(kpn)



Posting Komentar untuk "Sukardi: Lebih Baik Mengumpulkan Botol untuk Dijual daripada Meminta-minta"