-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Ratusan Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Toba, Petani Harap Solusi

    redaksi
    Jumat, 24 Agustus 2018, Agustus 24, 2018 WIB Last Updated 2018-08-24T02:23:05Z

    Ads:

    Ilustrasi ratusan ton ikan mati di Danau Toba
    SAMOSIR, INDOMETRO.ID-  Ratusan ton ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) di kawasan Danau Toba, tiba-tiba mengambang. Bau bangkai ikan di kawasan danau di sekitar Kec Pangunguran, Kab Samosir pun terasa menyengat.
    Ikan-ikan itu mati mendadak. Saat ini aparat setempat sedang mengevakuasi bangkai ikan yang mengambang di permukaan danau. Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenis ikan nila dan ikan mas yang mati di KJA itu merupakan kelolaan warga sekitar.
    Salahseorang petani ikan bernama Roy Malau mengatakan, di lokasi itu ada puluhan petani. Satu orang petani bisa punya 150 lobang keramba.
    “Kalau saya punya, ada enam lobang,” kata Malau, warga Aek Nihuta, Kamis (23/8/2018).
    Menurut Roy, tanda-tanda itu sudah terlihat sejak Senin, 20 Agustus 2018. Bahkan sebagian ikan sudah berada di dasar jaring.
    Untuk mengatasinya, para petani mencoba memberikan oksigen. Namun keesokan harinya ikan-ikan itu malah mati.
    “Di tempat saya hampir mati semua. Yang sisa tinggal bibit yang masih kecil,” katanya.
    Untuk ikan yang mati, rata-rata sudah siap panen. Ukuran beratnya bervariasi. Namun Roy mengaku sejauh ini ia belum mengetahui penyebabnya.
    “Bupati dan petugas dari instansi terkait sudah datang, tapi kami belum tahu penyebab matinya ikan ini,” sebut Roy.
    Saat ini, bau bangkai masih sangat menyengat di tepian danau, karena bangkai masih berserakan di tepi danau. Alat berat sudah didatangkan untuk membantu penguburan ikan di lahan kosong milik warga. Untuk mengumpulkan seluruh bangkai yang beserak, ikan itu dibawa dari keramba ke tepi danau dengan menggunakan perahu nelayan.
    “Kami berharap ada solusi dari kejadian ini. Karena kami menggantungkan uang sekolah anak kami dari penghasilan keramba ini,” ucap Roy.
    Ternyata, fenomena matinya ikan bukan kali ini saja terjadi. Pada 2004 silam, ikan mati secara massal juga pernah terjadi di kawasan Kecamatan Haranggaol. Penyebabnya diduga karena virus Herves Koi. Selanjutanya pada 2016. Seribu ton lebih ikan mati. Namun penyebabnya bukan karena penyakit. Pada awal 2017 kematian massal ikan terjadi di kawasan Tongging dan Silalahi. (ol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini