![]() |
| Ilustrasi Penjara |
INDOMETRO.ID - Video penyiksaan napi oleh sipir mengungkapkan dengan gamblang kekejaman yang terjadi di penjara Rusia. Praktik ini terjadi di banyak penjara di negara tersebut, para napi mengakuinya sendiri.Alexander Zarechnev salah satunya. Dia mengalami delapan tahun horor di penjara IK-41, dekat kota Nizhny Novgorod, 400 kilometer timur Moskow. Setiap harinya dia mengaku disiksa dan menyaksikan perkosaan massal terhadap napi.
Zarechnech bebas sebulan lalu setelah divonis penjara pada 2010 akibat kasus perampokan. Di usia 22 tahun, dia pertama kali masuk ke penjara yang oleh berbagai LSM HAM disebut "kamp penyiksaan" itu."Sebagai anak baru, saya dipukuli setiap hari oleh para 'aktivis'" kata Zarechnev. Aktivis adalah sebutan untuk napi yang dipekerjakan oleh sipir penjara untuk "mendisiplinkan" napi lainnya.
Tidak hanya disiksa, di penjara itu harga dirinya juga dijatuhkan dan dia ikut menyaksikan hal yang sama dialami napi lainnya. Salah satu kasus, kata dia, napi dikencingi dan diperkosa ramai-ramai di kamar mandi.
Pada Desember 2014, dia menyaksikan pemukulan brutal yang menewaskan seorang tahanan. Menurut dia, para "aktivis" ditugaskan "mendidik" napi yang tidak patuh, namun kelewatan."Padahal napi itu bukannya tidak patuh. Dia hanya tidak paham bahasa Rusia," kata Zarechnev.
Setelah dua kematian napi "yang tidak disengaja" lainnya terjadi di penjara itu, barulah penyelidikan dilakukan. Sejak saat itu direktur penjara Vasily Voloshin buron.
Disiksa karena Piala Dunia
Para pengacara korban penyiksaan mengatakan sipir bebas menyiksa tahanan di penjara Rusia, bahkan dengan alasan yang tidak masuk akal sekalipun.Berbicara kepada media Meduza, seorang pengacara mengatakan kliennya dipukuli oleh sipir di penjara Siberia karena kesal Rusia kalah melawan Kroasia dalam Piala Dunia bulan lalu.
Tahanan lainnya Sergei Nikonorov mengaku disiksa di penjara Urals karena menolak permintaan direktur penjara Filyus Khusainov untuk memperbaiki rumah kawannya. Nikonorov adalah tukang kayu yang divonis penjara 25 tahun.Sejak saat itu, dia mengalami penyiksaan setiap hari.
Kepalanya dibenturkan ke meja, lukanya parah sehingga harus dilakukan ke rumah sakit. Kasusnya diketahui lembaga Komisi Melawan Penyiksaan setelah dia menyusupkan surat pengaduan melalui istrinya, Irina. Surat itu dikirimkan melalui ciuman.
"Saya melipat surat itu jadi bentuk corong, memasukkannya ke mulut dan memberikannya ke Irina dengan ciuman. Seperti film mata-mata!" kata Nikonorov.
Napi Tewas
Zarechnev dan Nikonorov termasuk beruntung bisa keluar hidup-hidup dari penjara. Tidak seperti Vladimir Chachuk yang tewas disiksa pada September 2013 di penjara Orsk, selatan Urals. Padahal tiga bulan lagi dia akan bebas.
"Saya diberitahu putra saya meninggal karena tertimpa balok kayu," kata ibunya, Nadezhda, kepada AFP.
Keluarga Chachuk telah enam kali meminta agar kasus ini diselidiki tapi selalu ditolak pengadilan Rusia. Barulah ketika Nadezhda membawa kasus ini ke Mahkamah HAM Eropa, penyelidikan dilakukan.
Hasil penyelidikan membenarkan adanya penyiksaan. Maret lalu, direktur penjara Orsk dan wakilnya divonis penjara dua dan empat tahun karena dianggap menyalahgunakan kekuasaannya.(kpn)



Posting Komentar untuk "Pengakuan Tahanan Korban Penyiksaan di Penjara Rusia"