Kondisi mayat tak dikenal yang merupakan korban pembunuhan ketika ditemukan di areal perkebunan sawit di Dusun III Namorube Jahe, Desa Namorube Julu, Kec Kutalimbaru, Deliserdang/ist |
KUTALIMBARU, INDOMETRO.ID- Masyarakat Dusun III Namorube Jahe, Desa Namorube Julu, Kec Kutalimbaru, Deliserdang, Minggu (5/8/2018), geger menyusul ditemukannya jasad seorang pria yang tewas dalam kondisi mengenaskan di areal kebun sawit milik M Syarif Keliat.
Ketika ditemukan sekitar pukul 16.00 wib, mayat tanpa identitas itu sudah mulai membusuk dengan kepala sudah terlepas dari tubuhnya. Indikasi pembunuhan menguat setelah ditemukan jejak kekerasan di tubuh korban.
Kapolsek Kutalimbaru AKP Martualesi Sitepu dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh 3 orang petani sekitar bernama Pairun dan Sumardi, warga Kwala Mencirim, Langkat dan Dedi Arianto Keliat anak pemilik lahan.
“Sekitar pukul 16.00 wib, saya dihubungi Kepala Desa Namorube Jul Sedta Ginting yang melaporkan penemuan mayat berjenis kelamin laki laki di TKP tersebut” ungkap Martualesi.
Selanjutnya, Kapolsek Kutalimbaru, Kanitreskrim bersama Pawas serta piket fungsi dibantu anggota Babinsa Kutalimbaru Serda Elfri Suyatno Sihombing turun ke TKP.
“Di lokasi kamj menemukan mayat dalam posisi telungkup dan kepala terpisah dari badan sekitar sejauh 15 meter. Kuat dugaan korban digorok kepalanya oleh pelaku” terangnya.
Untuk mengungkap kasus ini, Tim Inafis Satreskrim Polrestabes Medan diturunkan melakukan olah TKP.
“Setelah itu mayat tersebut langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan autopsi” ucapnya.
Tapi dari penyelidikan awal, lanjut Martualesi, ditemukan sejumlah ciri-ciri mayat tersebut diperkirakan berusia 40 tahun, mengenakan kemeja merk Cardinal warna putih, memakai celana jeans abu-abu merk Levis dan memakai sabuk PDH lambang TNI-AD.
“Hingga saat ini belum ada warga Desa Namorube Julu yang mengenali korban dan yang merasa kehilangan anggota keluarga” terang Martualesi.
Mantan Kanitreskrim Polsek Medan Kota ini juga menjelaskan, menurut saksi Dedi, ia terakhir memanen sawit yaitu dua minggu sekitar tanggal 22 juli 2018.
“Kuat dugaan kejadian setelah tanggal 22 Juli 2018” paparnya.
“Hingga saat ini kami masih dilapangan melakukan penyelidikan. Apabila ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk dapat melihatnya di RS Bhayangkara Polda Sumut atau menghubungi Kapolsek Kutalimbaru di nomor 08126345618” pungkas Martualesi.(ol)