Simeulue, Indometro.id – Dalam Seminar Nasional Ekonomi Syariah yang digelar di aula Sekdakab, Ketua DPRK Simeulue, Rasmanudin H. Rahamin hadir sebagai pemateri menyampaikan paparan penting mengenai strategi pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dalam membangun ekosistem halalnomics di wilayah kepulauan tersebut. Selasa, 21 Oktober 2025.
Dihadapan para peserta seminar yang rata-rata berasal dari pengurus koperasi desa merah putih, Rasmanudin menekankan pentingnya pengelolaan usaha dan dana secara jujur dan berkeadilan. “Berbicara tentang sesuatu yang bukan milik kita, tentu itu adalah milik orang lain. Jika kita mengambil atau tidak mengembalikannya, maka itu haram”. Uarnya di awal pemaparan.
Ia mengingatkan bahwa prinsip-prinsip syariah harus ditegakkan, baik oleh pengurus maupun anggota. Dana yang dikelola harus sesuai dengan hak masing-masing, agar keberlangsungan usaha berjalan secara sehat dan berkah.
Lebih lanjut, Rasmanudin juga menyoroti pentingnya kehadiran koperasi yang bersifat memberdayakan, bukan mematikan usaha lokal yang telah lebih dulu ada. “Koperasi harus menjadi solusi ekonomi masyarakat, bukan malah menjadi saingan yang mematikan usaha yang telah berjalan”. Sebut Rasman.
Menurutnya, dengan adanya dana dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Desa Merah Putih, peluang usaha terbuka lebar. Namun, peluang tersebut hanya bisa dimanfaatkan jika masyarakat bersikap jujur dan berani mencoba. Ia menekankan bahwa kepercayaan menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha yang berkelanjutan.
“Jangan sampai kegagalan yang pernah terjadi pada sebagian BUMDes, kembali terulang di koperasi Desa Merah Putih. Semua harus diawali dari analisis potensi desa secara matang”. Tambahnya.
Rasmanudin membagikan pengalamannya saat mengunjungi Eropa, khususnya Prancis, di mana masyarakat lokal disana mampu mengubah potensi alam menjadi peluang ekonomi, seperti transportasi sungai, wisata, dan kuliner. Ia berharap Simeulue dapat meniru pendekatan tersebut dengan menggali dan mengelola potensi lokal secara kreatif.
“Simeulue punya banyak potensi, dari sektor pariwisata hingga pertanian. Misalnya, ikon-ikon lokal seperti Tugu Smong bisa menjadi daya tarik wisata yang juga meningkatkan pendapatan masyarakat”. Katanya.
Dalam kesempatan itu, Rasman juga menyebutkan bahwa koperasi Desa Merah Putih dapat memanfaatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menyediakan berbagai kebutuhan dapur MBG. Sehingga perputaran ekonomi desa dapat berjalan termasuk di sektor pertanian, kelautan dan perkebunan.
Dengan koperasi yang kuat, Rasmanudin yakin desa-desa di Simeulue bisa memenuhi kebutuhan pasar dan kebutuhan program MBG untuk sekitar 30.000 penerima manfaat program MBG di daerah tersebut.
“Kuncinya, masyarakat mau atau tidak untuk mulai mencoba dan berinspirasi. Dengan adanya platform dan modal yang cukup, perputaran ekonomi di desa bisa tumbuh dengan baik”. Pungkasnya. (A²n)



Posting Komentar untuk "Rasmanudin: Membaca Peluang Usaha dan Bisnis di Desa"