Reduce bounce ratesindo SKANDAL Spanduk 'Duagaan ilegal' Galian C: Oknum Jurnalis Terlibat, Nama Pejabat Terbawa Bawah - Indometro Media

SKANDAL Spanduk 'Duagaan ilegal' Galian C: Oknum Jurnalis Terlibat, Nama Pejabat Terbawa Bawah




Berau – Sebuah spanduk yang mengatasnamakan media Pojok Borneo dan mencatut nama Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur menjadi sorotan publik. Spanduk ini diduga dipasang untuk "membekingi" sebuah galian C pasir ilegal, memicu kontroversi serius yang melibatkan seorang jurnalis dan pejabat pemerintah.


Ali Suhartawan, Direktur Media Pojok Borneo, dengan tegas membantah keterlibatan medianya dalam pemasangan spanduk tersebut. 


"Kami tidak tahu menahu siapa yang memasang spanduk itu. Ini adalah pencatutan nama media yang merugikan," ujarnya saat ditemui tim investigasi.


Investigasi internal yang dilakukan oleh Ali Suhartawan mengarah pada satu nama: Fery Bahagia. Pria yang dikabarkan memiliki kontrak kerja sama pemberitaan dengan Pemerintah Kabupaten Berau ini diduga kuat sebagai dalang di balik pemasangan spanduk kontroversial tersebut.


Pengakuan Mengejutkan: "Saya Senang Keributan Biar ada Dukungan pengurusan terkait ijin" ujarnya fery


Dalam sebuah pertemuan yang disaksikan oleh sejumlah jurnalis lain, Ali Suhartawan mengonfrontasi Fery Bahagia. Fery mengakui bahwa spanduk itu dipasangnya sendiri. Di tempat-tempat pengepul pasir dan koral non ijin.


Alasannya mengejutkan: "Saya memasang spanduk itu agar pemerintahan memberikan dukungan untuk galian C," katanya.


Bahkan, Fery sempat melontarkan pernyataan yang memancing kegeraman rekan-rekan media. "Saya senang keributan biar dukungan," ucapnya, menunjukkan motif pribadinya untuk mencari keuntungan di tengah situasi yang keruh.


Aktivis lokal mengecam keras tindakan Fery Bahagia, menyebutnya sebagai pelanggaran etika dan penyalahgunaan profesi jurnalisme. 


"Fery telah melanggar aturan dengan memasang spanduk tanpa sepengetahuan dan izin pemilik media," tegas seorang aktivis yang tidak mau disebutkan namanya. 


"Lebih ironisnya, dia punya kontrak dengan pemerintah, tapi juga terlibat dalam usaha ilegal. Ini sebuah contoh yang sangat buruk bagi profesi wartawan." Ungkapnya Aktivis 


Pemerintah dan Aparat Didesak Bertindak

Kasus ini memicu pertanyaan mendasar tentang integritas profesi jurnalisme dan potensi konflik kepentingan antara tugas sebagai jurnalis dan keterlibatan dalam kegiatan bisnis. 


Apakah pantas seorang wartawan yang seharusnya mengabarkan kebenaran justru terlibat dalam tindakan yang diduga ilegal dan memanfaatkan jabatannya untuk keuntungan pribadi?


Pemerintah dan aparat penegak hukum harus segera memperhitungkan serius tindakan yang dilakukan oleh Fery Bahagia. 


Statusnya sebagai seorang jurnalis yang memiliki kontrak kerja sama dengan pemerintahan seharusnya menjadi pertimbangan penting dalam penanganan kasus ini. 


Tindakan Fery berpotensi mencoreng nama baik instansi pemerintah yang menjalin kerja sama dengannya, sekaligus merusak kepercayaan publik terhadap media dan profesi jurnalis itu sendiri.


Pojok Borneo dan sejumlah pihak terkait terus menginvestigasi lebih lanjut skandal ini untuk mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya. 


Publik menanti sikap tegas dari pihak berwenang terhadap dugaan pelanggaran hukum dan etika yang terjadi.

Posting Komentar untuk "SKANDAL Spanduk 'Duagaan ilegal' Galian C: Oknum Jurnalis Terlibat, Nama Pejabat Terbawa Bawah"

PELUANG TIAP DAERAH 1 ?