Ruteng, NTT, Indometro.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Neonatal bagi bidan dan perawat dari empat Puskesmas di wilayah kabupaten Manggarai pada 25–28 September 2025. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan pertolongan cepat dan tepat kepada bayi baru lahir dengan kondisi darurat.
Empat Puskesmas yang menjadi peserta yakni Puskesmas Anam, Puskesmas Ketang, Puskesmas Wae Codi, dan Puskesmas Nanu. Para tenaga medis mendapat pembekalan intensif mengenai berbagai kasus kegawatdaruratan neonatal seperti asfiksia neonatorum, hipotermia, hipoglikemia, dan infeksi neonatal.
Kepala Dinas Kesehatan Manggarai, Jefrin Haryanto, menegaskan bahwa kesiapsiagaan tenaga medis adalah kunci penyelamatan nyawa bayi.
“Bayi baru lahir dengan kondisi gawat darurat membutuhkan penanganan segera, terampil, dan tepat sasaran. Pelatihan ini menjadi komitmen kami untuk memastikan setiap bayi memiliki peluang hidup yang lebih baik sejak detik pertama kelahirannya,” ujarnya.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber berpengalaman, yaitu dr. Oktaviani M. Naur, M.Sc., SpA dan dr. Alfi Rustina Yunartu, SpOg, dengan materi meliputi simulasi resusitasi neonatus, pengenalan tanda-tanda kegawatdaruratan, penggunaan alat bantu pernapasan, serta sistem rujukan cepat ke rumah sakit rujukan.
Melalui pelatihan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai menargetkan peningkatan mutu layanan dasar di Puskesmas, penurunan angka kematian neonatal, dan penguatan sistem rujukan maternal-neonatal.
Komitmen tersebut dirangkum dalam semangat “Merawat Harapan Sejak Nafas Pertama.” (****)



Posting Komentar untuk "Dinkes Manggarai Tingkatkan Kesiapsiagaan Bidan dan Perawat Lewat Pelatihan Kegawatdaruratan Neonatal"