Reduce bounce ratesindo UNNES Ubah Limbah Batik Jadi Air Jernih Lewat Inovasi Elektrolisis Skala Rumahan - Indometro Media

UNNES Ubah Limbah Batik Jadi Air Jernih Lewat Inovasi Elektrolisis Skala Rumahan


Indometro.id, Semarang - Upaya menghadirkan solusi lingkungan melalui pendekatan ilmiah kembali dilakukan Universitas Negeri Semarang (UNNES). Melalui program pengabdian dosen yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), UNNES memperkenalkan alat pengolah limbah batik berbasis elektrolisis kepada perajin di Kampung Batik Semarang, Senin, 7 Juli 2025.

Kegiatan berlangsung di kediaman Eko Haryanto, perajin batik tulis yang menjadi mitra program. Ia menerima pendampingan langsung dari tim dosen lintas keilmuan UNNES dalam memahami prinsip kerja dan penggunaan alat pengolah limbah tersebut.

Alat berkapasitas satu galon itu dirancang menggunakan sistem elektrolisis sederhana. Dengan bantuan arus listrik dan elektroda, alat ini mampu memisahkan partikel limbah dan mengurangi tingkat kekeruhan serta warna air limbah batik secara signifikan. Hasil uji coba menunjukkan perubahan drastis pada air limbah yang semula berwarna pekat menjadi lebih jernih.

Perajin batik tulis di Kampung Batik Semarang, Eko Haryanto menjelaskan pengolahan limbah meningkat dari 60% menjadi 80%, sementara keterampilannya dalam mengoperasikan alat naik dari 50% menjadi 75%.

“Saya sangat paham cara kerja alat ini. Nantinya akan kami coba aplikasikan dan kembangkan lebih lanjut, serta dikombinasikan dengan teknik pengolahan limbah yang sudah ada. Terima kasih atas kegiatan ini,” jelasnya.

Program ini merupakan bagian dari pengabdian dosen yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNNES. Tim diketuai oleh Prof. Dr. Nur Qudus, M.T., IPM., dan melibatkan dosen lintas disiplin yaitu dr. Harianingsih, S.T., M.T. (Teknik Kimia), Drs. Bambang Sugiyarto, M.T. (Teknik Sipil), serta Virgiawan Adi Kristianto, S.Pd., M.Ed. (Pendidikan Teknik Bangunan). Tiga mahasiswa Teknik Kimia juga turut terlibat, yaitu Indra Sakti Pangestu, Isnina Noor Ubay, dan Savira Rinda Erliana.

Sementara itu, Wakil Rektor IV UNNES Prof. Dr. Nur Qudus, M.T., IPM. berharap agar pengabdian ini tidak berhenti sebagai kegiatan sesaat, melainkan terus dikembangkan dan diterapkan secara nyata di lapangan.

“Inovasi seperti alat elektrolisis ini diharapkan menjadi solusi aplikatif dan terjangkau, khususnya bagi UMKM batik yang belum memiliki sistem pengolahan limbah yang memadai,” harapnya.

Kegiatan ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin 6 (air bersih dan sanitasi), 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), 13 (penanganan perubahan iklim), dan 14 (ekosistem laut).

Dipimpin oleh Prof. Dr. Nur Qudus, M.T., IPM., tim ini melibatkan lintas disiplin keilmuan, yaitu dr. Harianingsih, S.T., M.T. dari Teknik Kimia, Drs. Bambang Sugiyarto, M.T. dari Teknik Sipil, dan Virgiawan Adi Kristianto, S.Pd., M.Ed. dari Pendidikan Teknik Bangunan. Mereka juga didampingi tiga mahasiswa Teknik Kimia: Indra Sakti Pangestu, Isnina Noor Ubay, dan Savira Rinda Erliana.

Posting Komentar untuk "UNNES Ubah Limbah Batik Jadi Air Jernih Lewat Inovasi Elektrolisis Skala Rumahan"

PELUANG TIAP DAERAH 1 ?