Indometro.id, Semarang - Untuk memperkuat kontribusi dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan, jajaran pimpinan Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan kunjungan resmi ke Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Senin (23/6/2025). Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas potensi kolaborasi lintas sektor, mencakup isu lingkungan, pengentasan kemiskinan, hingga penguatan layanan publik.
Rektor UNNES, Prof. Dr. S Martono, M.Si., menjelaskan bahwa UNNES telah menjalankan sejumlah program yang mendukung pembangunan daerah secara langsung, terutama melalui pendekatan pendidikan transformatif.
“UNNES telah menjalankan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang melibatkan perangkat desa di berbagai wilayah. Kami juga membuka program RPL khusus Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang dapat ditempuh dalam satu tahun untuk meraih gelar Magister. Selain itu, melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, UNNES terus berupaya hadir di tengah masyarakat dengan pengabdian yang konkret dan berdampak,” jelasnya.
Salah satu agenda strategis yang menjadi fokus pembahasan adalah peluang kerja sama dalam proyek Giant Sea Wall Semarang, bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan mengatasi rob dan memperbaiki ekosistem pesisir. UNNES didorong untuk terlibat aktif, tak hanya dalam aspek teknis, namun juga dalam kegiatan rehabilitasi lingkungan seperti penanaman dan pemeliharaan mangrove.
Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn.) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengajak kalangan akademisi UNNES untuk turut berperan dalam menyukseskan proyek tersebut.
“Saya mengajak UNNES terlibat dalam proyek Giant Sea Wall, bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi lingkungan. Salah satunya adalah keterlibatan dalam penanaman dan perawatan pohon mangrove secara berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan dukungannya terhadap peran strategis UNNES dalam membangun daerah, terutama dalam penguatan tri dharma perguruan tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Selain isu lingkungan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mengajak UNNES berperan aktif dalam mengatasi angka kemiskinan yang masih berada di kisaran 9 persen. Kontribusi akademisi, riset terapan, dan pengabdian masyarakat diharapkan menjadi bagian dari solusi jangka panjang.
Dalam bidang kesehatan, Gubernur memperkenalkan program Jateng Speling (Jawa Tengah Sehat Keliling) yang memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat di berbagai daerah. Program ini membuka peluang kontribusi dari Program Studi Kedokteran UNNES.
Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran UNNES, Prof. Dr. Azam Azman, M.Kes., menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk memperkuat kegiatan riset dan pengabdian di bidang kesehatan. Dukungan juga datang dari Dekan Fakultas Hukum UNNES, Prof. Dr. Ali Masyhar, S.H., M.H., yang menyatakan kesiapannya dalam memberikan bantuan hukum dan pendampingan terhadap berbagai program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, termasuk perwakilan dari SMA, SMK, MK, dan SLB. Kehadiran mereka menandai penguatan sinergi antara pendidikan menengah dan perguruan tinggi dalam membangun masa depan Jawa Tengah yang lebih baik.




Posting Komentar untuk "Dari Giant Sea Wall Hingga Jateng Speling, UNNES Siap Berkolaborasi dengan Pemprov Jateng"