-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Tingkatkan Produktivitas Masyarakat Ngargosari, Unjaya dan UAD Berikan Solar Dome Dryer berbasis IoT Melalui Program Hibah Kosabangsa DRTPM Kemendikbudristek 2023

    Jumat, 15 Maret 2024, Maret 15, 2024 WIB Last Updated 2024-03-15T09:19:20Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh

     



    KULON PROGO (D.I. YOGYAKARTA), INDOMETRO.id - Meningkatkan perekonomian masyarakat di pedesaan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya) bersama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan kegiatan Hibah Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) dengan tema 'Pencegahan Stunting di Kalurahan Ngargosari dengan Penyediaan Pangan Fungsional Berbasis Inovasi Pengering Pintar dengan Monitoring Jarak Jauh'.


    Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Pelaksana Unjaya Suwarno, S.Kep., Ns., MNS dan Tim Pendamping UAD Prof. Ir. Anton Yudhana, ST, MT, Ph.D. menyerahkan alat berupa Solar Dome Dryer kepada mitra kegiatan Kalurahan Ngargosari dengan mitra sasaran Kelompok Tani Rukun dan kelompok Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kalurahan Ngargosari.


    Suwarno atau biasa disapa Ano menuturkan, Solar Dome Dryer yang berbasis Internet of Things (IoT) adalah alat pengering serbaguna dengan tenaga matahari yang dapat digunakan untuk mengeringkan hasil komoditas pertanian maupun perkebunan dengan lebih cepat dan efisien.


    "Tidak tergantung cuaca dan lebih higienis, tidak terkena debu, dibandingkan pengeringan secara langsung dengan mengandalkan sinar matahari," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat 15 Maret 2024.


    Pemasangan Solar Dome Dryer  yang bersumber dari Hibah Kosabangsa tahun 2023 oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini, diresmikan Minggu 3 Desember 2023 lalu oleh Panewu Samigaluh Suryantoro berlokasi di Padukuhan Trayu, Ngargosari, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


    Peresmian Solar Dome Dryer ditandai dengan melepas kain pada sign board Solar Dome Dryer, dilanjutkan dengan pemotongan pita dan membuka pintu Solar Dome Dryer yang dilakukan oleh Suryantoro, Lurah Kalurahan Ngargosari, Ketua Tim Pendamping UAD dan Ketua Tim Pelaksana Unjaya, dengan turut disaksikan oleh perwakilan DPRD Kabupaten Kulon Progo, perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian Samigaluh, Puskesmas Samigaluh I, Polsek Samigaluh, Danramil Samigaluh, Babinsa Ngargosari, Babinkamtibmas Ngargosari, Carik dan Ulu-Ulu Kalurahan Ngargosari, Pimpinan CV Progress Jogja, Ketua Gapoktan Ngargosari, Ketua dan anggota Kelompok Tani Rukun, Ketua dan anggota kelompok penggerak PKK Ngargosari, Ketua dan anggota Kelompok Desa Prima, Kepala Dukuh Trayu dan para tim pendamping dan pelaksana kosabangsa Unjaya-UAD.


    Lebih lanjut, Ano menjelaskan, jumlah Solar Dome Dryer berbasis IoT yang diserahkan sebanyak 3 unit dengan ukuran permasing-masing unit 3x6 meter sehingga mampu membantu produktivitas kelompok tani untuk menghasilkan produk hasil pertanian salah satunya kelor kering, temulawak kering, tepung kelor dan temulawak.


    "Ini dapat dimanfaatkan oleh kelompok penggerak PKK untuk menghasilkan sebuah produk olahan pangan fungsional hasil pertanian kelor dan temulawak yaitu mie kelor dan temulawak untuk peningkatan nafsu makan, peningkatan gizi dan pencegahan stunting," terangnya.


    Solar Dome Dryer, kata Ano, merupakan teknologi inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani dan kelompok PKK sebagai alat pengering untuk mengurangi kandungan air agar dapat meningkatkan kualitas dan daya simpan sehingga membuat waktu ketahanan produksi menjadi tahan lama.


    "Metode yang digunakan yakni alat pengering dengan tenaga surya, mampu mengurangi kerugian dengan sistem pengering sinar matahari alami," ucapnya.


    Dengan adanya Solar Dome Dryer, lanjut Ano, kelompok tani dan kelompok tim penggerak PKK diharapkan menjaga, merawat dan memanfaatkan teknologi inovasi ini untuk menunjang aktivitas dan produktivitas di Kalurahan Ngargosari.


    Ano mengharapkan produktivitas kelompok Tani dan penggerak PKK dapat berkesinambungan, saling melengkapi, bersinergi, berkolaborasi dan bekerja sama dalam pemanfaatan hasil pertanian.


    "Dari masyarakat diolah oleh masyarakat dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang bernilai tinggi dan berkualitas sehingga dapat menjadi produk unggulan Kalurahan Ngargosari tidak hanya ditingkat Lokal, Nasional bahkan Internasional," ungkapnya.


    Sementara itu, Prof. Anton dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama yang telah terjalin dengan Kalurahan Ngargosari dan Unjaya sangat baik sehingga secara kontinuitas implementasi kerja sama antara UAD, Unjaya dan Ngargosari dapat terlaksana setiap tahun dan salah satunya adalah Hibah Kosabangsa tahun 2023 ini.


    "Solar Dome Dryer berbasis IoT dari Tim Pendamping dan Tim Pelaksana dibuat dan dibangun tidak hanya berhenti di tahun 2023 ini, namun akan dilanjutkan di tahun-tahun selanjutnya dengan pengeringan hasil pertanian lainya yang dapat bermanfaat untuk Kelompok Tani dan Tim Penggerak PKK Ngargosari," jelasnya.


    Hadir dalam kesempatan tersebut, Pimpinan CV Progress Jogja Retnosari Septiyani, STP, M.Sc. selaku mitra kegiatan menyatakan siap membantu dalam pendampingan dan memanfaatkan hasil Kelompok Tani Rukun dan Tim Penggerak PKK di CV Progress Jogja maupun mitra CV Progress Jogja.


    Sebelum peresmian, dalam sambutannya Suryantoro menyampaikan ucapan terima kasih kepada Unjaya, UAD dan DRTPM Kemendikburistek yang telah berkontribusi dalam kegiatan Kosabangsa melalui pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi.


    "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Samigaluh, khususnya kelompok tani dan tim penggerak PKK Kalurahan Ngargosari," katanya.


    Menurut Suryantoro, potensi hasil perkebunan di wilayah Ngargosari sangat melimpah, seperti cengkeh, kakao, kopi, kelor dan tanaman empon-empon.


    Untuk saat ini, sambung Suryantoro, warga sedang gencar-gencarnya mengembangkan tanaman kelor dan temulawak, setelah dikeringkan dan dijadikan bubuk lalu digunakan untuk bahan campuran pembuatan mie.


    "Melalui alat solar dome dryer ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga Padukuhan Trayu," kata dia.


    Kegiatan diakhiri dengan peresmian secara simbolis beroperasinya Solar Dome Dryer berbasis IoT untuk Kelompok Tani Rukun Padukuhan Trayu oleh Panewu Samigaluh, dilanjutkan penanaman bibit tanaman kelor dan temulawak. ***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini