Ruas Jalan Watu Lanur Tengku Leda |
Manggarai Timur Indometro id
Baru dua bulan sudah di kerjakan ruas jalan segmen Desa Watu Lanur Tengku Leda sudah rusak parah dan terancam putus hingga Drainase yang hanya setengah jadi mengalami kerusakan sehingga lantai dasarnya terkupas habis.
Pantauan di lokasi dari bahu dan badan jalan sudah retak dan terancam akan putus dan juga saluran yang di kerjakan sudah rusak, hingga lantai dasarnya tidak ada semen dan batu.
Segmen Watu Lanur Tengku Leda yang di kerjakan oleh CV TIGA PUTRA ini belum berapa bulan setelah di kerjakan sudah rusak parah, tertera dalam tanggal kontrak 23 Agustus 2023 dengan masa kerja 120 hari artinya sampai bulan Desember 2023.
Namun terhitung dua bulan setelah di kerjakan jalan ini sudah rusak hingga menuai kecaman dari masyarakat setempat, mereka menuntut agar dinas terkait untuk cepat direspon sehingga tidak terkesan kongkalikong antar dinas terkait dengan cv pelaksana.
Apalagi dari awal proses pengerjaan ini sudah ada kejanggalan, mulai dari material yang di bawa dari tempat lain, dan juga proses penyiraman aspal di saat musim hujan. Ungkap warga setempat.
Masyarakat menilai Cv TIGA PUTRA dan pengawas CV El ElYON mestinya perlu di periksa karena telah mengerjakan asal jadi.
"Padahal anggaran 740 juta artinya anggaran volume pengerjaan bisa mencapai 1000 an lebih namun karena di potong drainase dengan TPT akhirnya cuma 850 tetapi TPT tidak di kerjakan sama sekali, seharusnya volume sedikit ini perlu di perhatikan kualitasnya".ungkapnya dengan nada kesal.
Dan setelah di tanyakan kepada tenaga kerja, terkait berapa drum aspal yang masuk, ia mengatakan sekitar 50 an lebih dan tidak mencapai 60 artinya proses penyiraman 1 drum aspal bisa mencapai 15 meter.
Padahal selazimnya 1 drum hanya 10 Meter atau kalau lebih kuat lagi hanya 8 meter namun yang terjadi adalah 1 drum mencapai 15 meter .
Diketahui volume pengerjaan ini sebanyak 850 meter, dan total drum yang masuk menurut laporan tenaga kerja 56 drum. Setelah di hitung 56 drum di kali 15 M hasilnya adalah 840 M. Ungkap tenaga kerja.
Masyarakat setempat berharap agar aparat penegak hukum dan juga dinas terkait lebih khusus dinas PUPR bisa merespon ini secepatnya karena dianggap merugikan uang negara.
Hingga berita ini diturunkan CV TIGA PUTRA belum berhasil di konfirmasi