-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Kapolda Sumsel bersama PJU polda sumsel melaksanakan kegiatan nonton bareng film 13 Bom dijakarta

    Sahabat Jhon
    Minggu, 14 Januari 2024, Januari 14, 2024 WIB Last Updated 2024-01-14T08:41:38Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    PALEMBANG, INDOMETRO.ID - Bertempat di salah satu studio 3 Palembang Indah mall XXI di wilayah Palembang Kapolda Sumsel Irjen Pol A.Rachmad Wibowo SIK bersama dengan PJU Polda Sumsel melaksanakan Nonton Bareng (Nobar) film 13 Bom dijakarta Sabtu, 13 Januari 2024


    Nonton Bareng tersebut dipimpin langsung Kapolda Sumsel bersama PJU Polda Sumsel dan isteri serta para Kasubbid satker Bidhumas Polda Sumsel

    Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto melalui Kasubbid Penmas AKBP Yenni Diarty SIK menyebutkan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi dan mengambil poin-poin penting dari film ini dan kegiatan nonton bersama ini sengaja kami lakukan untuk memperkuat silaturahmi serta menambah bekal ilmu dan Pengalaman Personil Polda Sumsel dalam melaksanakan tugas selaku Pelayan Masyarakat” kata Yenni Diarty SIK.


    Berikut sinopsis  film 13 Bom di Jakarta.
    Kisah 13 Bom di Jakarta diawali dengan hadirnya segerombolan teroris yang melancarkan serangan di beberapa titik pusat keramaian ibu kota.
    Grup teroris anonim itu semakin berbahaya setelah mengeluarkan ancaman peledakan 13 bom yang tersebar di Jakarta.
    Ancaman ini membuat Badan Kontra Terorisme (ICTA) bekerja ekstra keras untuk menghadapi terorisme yang diorganisir dengan rapi. Di sisi lain, pihak berwajib juga harus meyakinkan agar masyarakat kota Jakarta agar tetap tenang. Lo
    Dua konglomerat mata uang digital, yakni Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), diduga kuat terlibat dalam organisasi terorisme itu.
    Di tengah kondisi itu, Arok (Rio Dewanto) sebagai pemimpin teroris justru semakin gencar dan tak ragu untuk melancarkan aksi mencekamnya. Ia mulai meledakkan bom di setiap titik dalam rentang waktu delapan jam
    .

    Arahan Arok itu membuat grup terorisme bertindak semakin canggih dengan melakukan peretasan hingga melumpuhkan sistem keamanan dari ICTA. Pihak ICTA pun menduga kuat adanya penyusup dan pengkhianat yang terlibat di dalam tim.

    Film 13 Bom di Jakarta merupakan hasil produksi Visinema yang diklaim sebagai film aksi Indonesia terbesar di tahun ini lewat adegan aksi tembak menembak dan kejar-kejaran mobil yang digarap dengan skala produksi besar.

    Visinema mengatakan kisah 13 Bom di Jakarta terinspsirasi dari kisah nyata peristiwa pengeboman sebuah pusat perbelanjaan di Tangerang, Banten, pada 2015.

    Laporan : Jhon Heri
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini