Manggarai Timur Indometro id
Di usia yang sudah berpuluh-puluh tahun kemerdekaan republik Indonesia lamanya masih sangat banyak penduduk miskin di pelosok negeri ini, angka presentasi penduduk miskin ini membuat kita terheran-heran. Ada apa para pemangku kebijakan?
Dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik agar efektif dan efisien harus membutuhkan langkah yang konkrit dari pemegang kebijakan.
Pemangku kekuasaan sudah di beri mandat dan di beri kepercayaan dari masyarakat, mereka bukan hanya sebagai kepala pemerintahan tetapi juga kepala masyarakat karena itu sebetulnya pemimpin itu harus turun kebawah agar merasakan betul apa yang menjadi kebutuhan masyarakat itu.
Dalam mengukur kemajuan suatu daerah harus di perhatikan berbagai sumber fisik yang kuat agar bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, seperti yang di katakan oleh presiden Joko Widodo yaitu memperhatikan daerah terluar, terisolasir dan tertinggal.
Akses jalan dari suatu tempat ke tempat yang lain harus di perhatikan, misalnya pembangunan jembatan di semua titik yang dianggap perlu apalagi titik -titik yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.
Bagaimana dapat membangun indeks pembangunan manusia yang baik tentu kesehatan dan keselamatan masyarakat yang harus di perhatikan, kalau masyarakat sehat maka pola pikir masyarakat itu pula akan sehat dan juga tenaganya bisa di handalkan.
Sejauh ini progres Manggarai Timur belum semaksimal dengan baik apalagi pembangunan infrastruktur jalan yang kurang baik sehingga dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Perkembangan Manggarai Timur sangat lambat, karena pembangunan secara fisik belum efektif dan efisien sehingga tidak heran kalau daerah ini indeks pembangunan manusia masih di bawah standar ketimbang daerah-daerah lain.
Semua ini di wujudkan apalagi Tata kelola pemerintahan harus dengan baik (Good Governance), namun dalam mewujudkan good governance ini harus membutuhkan pemimpin yang siap bekerja, artinya memiliki integritas, kapasitas dan kapabilitas.
Tentunya untuk mewujudkan pemimpin yang seperti ini harus di perhatikan rekam jejaknya, kira-kira selama di beri mandat baik karena hasil di pilih langsung oleh masyarakat maupun di tunjuk langsung oleh suatu instansi, apakah bisa bekerja atau hanya biasa-biasa saja.
Untuk menjawab hal itu, kita serahkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, namun kepada para intelektual, tokoh yang di anggap hebat agar mengikuti jalan yang benar, harus mengedepankan kepentingan masyarakat umum bukan kepentingan diri sendiri atau perut.
Kita semua sudah bosan terlarut dalam kesengsaraan dan kesedihan ini, masih banyak tokoh-tokoh yang baik untuk siap memimpin dan pasti melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh. Kita tidak membutuhkan orang pintar, orang cerdas namun miskin kemanusiaan.


Posting Komentar untuk "Manggarai Timur Terlarut Dalam Mimpi "