-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Wujud Polri Berkolaborasi Dengan Seniman, Police Art Festival Ajak Ekspresikan Pesan

    Redaksi
    Minggu, 18 Desember 2022, Desember 18, 2022 WIB Last Updated 2022-12-18T15:17:04Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh


    Jakarta, Indometro.id – 

    Dengan mengusung tema “Menciptakan Lingkungan Masyarakat Inklusif, Aman, dan Ramah Disabilitas”, Police Art Festival kembali mengajak para seniman untuk berpartisipasi dalam menggambar mural untuk mengekspresikan pesan, kritik, dan saran kepada Kepolisian Republik Indonesia. Sebelumnya kegiatan sejenis pernah diadakan tahun lalu bertajuk Bhayangkara Mural Festival 2021.

    “Tahun ini dalam rangka Hari Disabilitas Nasional, kami mengajak teman-teman disabilitas untuk ikut serta menggambar mural,” tutur Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat membuka acara.

    Dalam hal ini, Dedi Prasetyo mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, Polri berupaya menggelar event untuk masyarakat yang adil dan ramah kepada disabilitas. “Polri berusaha memberikan wadah bagi Seniman untuk semangat berkolaborasi.”

    Menurut Dedi, Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka ruang publik untuk masyarakat bisa memberikan kritikan. “Musisi jalanan juga bisa mengkritisi kita. Kami membuka ruang juga untuk generasi milenial dalam mengekspresikan melalui video atau vlog.”

    Kegiatan, tutur Dedi, tidak berhenti di tahun ini. Tahun depan Polri dan Tempo Media sepakat akan membuat kegiatan yang lebih kompleks lagi. 

    "Yang belum beruntung ikut berpartisipasi tahun ini bisa ikut di tahun depan.” ujarnya.

    Secara global, Dedi pun mengucapkan terimakasih kepada para seniman yang telah berpartisipasi di Police Art Festival. “Terimakasih telah menghasilkan karya yang lebih baik dan menginspirasi.”

    Sementara itu, Direktur Utama PT Tempo Inti Media Arif Zulkifli menuturkan, Police Art Festival adalah kegiatan tahunan yang kini masuk tahun kedua. Awalnya kegiatan ini digagas Kapolri Listyo Sigit Prabowo dikarenakan terdapat respons negatif terhadap salah satu mural saat itu.

    “Mula-mula peserta kurang banyak, namun dengan sinergi yang baik dan tim Tempo memiliki jaringan menambah peserta menjadi 700-an,” ujarnya.

    Sementara keraguan untuk mengangkat kritikan dalam bentuk mural, kata Arif, juga sempat muncul. Namun, Kapolri justru mempersilakan menggambar mural yang sifatnya kritik membangun.

    Sebagai informasi, Police Art Festival diikuti oleh Seniman difabel, Seniman jalanan, serta perwakilan dari berbagai Polda. Total terdapat 45 tim yang terlibat, terdiri atas 10 Tim Polda, 15 tim Seniman difabel, dan serta 20 tim seniman jalanan.  

    (dhp)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini