-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Remaja Desa Paubekor Ikut Lomba Kitab Suci Dan Menghias Pohon Natal

    Senin, 19 Desember 2022, Desember 19, 2022 WIB Last Updated 2022-12-21T15:31:37Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Suasana pembukaan Posyandu Remaja

    Maumere,indometro.id- Bertempat di Aula Kantor Desa, Senin (19/12/2022) puluhan remaja dari berbagai usia mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA se Desa Paubekor mengikuti kegiatan Posyandu Remaja yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Paubekor Kecamatan Koting. 


    Penyelenggaraan Posyandu Remaja kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu dikemas dalam bentuk perlombaan seperti lomba Kuis Kitab Suci, Baca Kitab Suci dan menghias pohon natal. 


    Kegiatan dibuka oleh Penjabat Kepala Desa Paubekor, Maria Nona Kesna dan hadiri Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Sikka, Femmy Bapa bersama staf, Kepala Seksi AP3 Kecamatan Koting, Ecky E. Edomeko, SE, Kepala Puskesmas Koting, dr. Margaretha Novi, Pastor Paroki Roh Kudus Nelle, Romo Albinus Rupa, Pr dan Pastor Rekan, P. Vabianus Bouk,M.ss.cc, Badan Permusyawaratan Desa, Babinsa, Babinkamtibmas, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa. 


    Peserta lomba

    Kepala Desa Paubekor, Maria Nona Kesna, melalui Sekretaris Desa, Maria Dua Lise, ketika diwawancarai indometro media di sela-sela mengatakan, kegiatan Posyandu Remaja tersebut sengaja dirancang dalam bentuk perlombaan seperti ini untuk memotivasi para remaja agar semakin dekat dengan kitab suci misalnya, mulai dari rajin membaca sampai memahami isi kitab suci. 


    Disamping itu, kata Dua Lise, hal ini dilakukan sebagai persiapan diri para remaja dalam menyongsong hari raya natal , Minggu, (25/12/2022) dan tahun baru, Minggu, (1/1/2023). 


    'Memotivasi para remaja agar rajin membaca kitab suci serta mempersiapkan diri menyongsong hari raya Natal, 25 Desember 2022 dan tahun baru 2023', ungkapnya. 


    Tahap pertama diawali dengan lomba kuis kitab suci, peserta dibagi dalam 3 regu, masing-masing regu terdiri dari 3 orang peserta. 


    Para juri memandu lomba kuis dan baca Kitab Suci

    Peserta disuguhi pertanyaan seputar bacaan Kitab Suci diantaranya kisah Yusuf  Si Tukang Mimpi, anak Yakub. Sebagian pertanyaan dijawab dengan baik oleh peserta. Setelah kelompok peserta pertama menyelesaikan lomba kuis kitab suci, giliran kelompok berikutnya tampil dalam lomba baca Kitab Suci. 


    Pada lomba kedua, peserta menyiapkan topik bacaan yang diambil dari Alkitab, kemudian membacakannya di hadapan Dewan Juri dan para penonton. Dewan Juri memberikan penilaian dari aspek tertentu dan selanjutnya menentukan peserta yang keluar sebagai juara. 


    Lomba kuis kitab suci kategori SD, juara satu Dusun Ritasisan, Juara 2 Dusun Tomu, Juara 3 Dusun Arat  Tingkat SLTP juara 1 Dusun Arat, juara 2 Dusun Tomu, juara 3 Dusun Ritasisan. Sedangkan, ingkat SLTA juara 1 Dusun Ritasisan, juara 2 Dusun Arat dan uara 3 Dusun Tomu. 


    Peserta lomba kuis Kita Suci berdiskusi menjawabi pertanyaan

    Dalam kedua perlombaan tersebut menghadirkan Dewan Juri yang terdiri dari Guru SDK Diller Maria Sperata dan para tokoh pendidikan, Praksedis Sadipun dan Batildis Andreas serta dibantu 2 orang mahasiswi dari STIPAR Ende. 


    Menghias Pohon Natal


    Pohon Natal di Dusun Tomu

    Selain menampilkan perlombaan kuis Kitab Suci dan Baca Kita Suci kegiatan Posyandu Remaja tersebut juga menghadirkan lomba menghias Pohon Natal. Peserta yang terlibat adalah para remaja di tiga wilayah Dusun, Ritasisan, Tomu dan Arat. 


    Bertindak selaku tim juri, Pastor Rekan Paroki Roh Kudus Nelle, P. Vabianus Bouk, M.ss.cc, Kepala Seksi AP3 Kecamatan Koting, Ecky E. Edomeko, SE, Pastor Rekan Paroki Nelle, Babinkamtibmas, Bripka I Nyoman Tri, dan Babinsa Praka Tito Ricardo Birowo. 


    Pohon natal dari tangkai bunga kelapa di Dusun Arat

    Ketua Tim Juri Pastor P. Vabianus Bouk,M.ss.cc, kepada indometro media mengatakan keterlibatan menjadi tim juri dalam perlombaan kitab suci ini merupakan pengalaman pertamanya. Ia juga memaknai pengalaman tersebut sebagai proses belajar. 


    'Ini sebagai pengalaman perdana bagi saya, dalam hidup saya, menjadi tim juri. Sebagai kesempatan untuk belajar bagi saya', ujarnya. 


    Ia menjelaskan aspek penting yang dinilai dari lomba menghias pohon natal ini pertama, kreatifitas penggunaan bahan lokal. Kedua, soal ukuran, antara lain ketinggian pohon natal. Dan ketiga, mengenai letak, seperti, berada di pinggiran jalan supaya mudah dilihat orang. 


    'Tema pohon natal yang dinilai, dari bahan-bahan lokal, barang bekas membentuk sebuah pohon natal yang indah. Kemudian, dinilai dari ukuran, seperti tinggi. Dan, letak, di pinggiran jalan sehingga mudah dilihat semua orang', tambahnya. 


    Para juri sedang menilai salah satu pohon natal

    Pantauan indometro, tim juri mengamati  satu per satu pohon natal di masing-masing Dusun. Tim juri juga mewawancarai setiap peserta lomba. Para peserta mengaku, mulai sibuk mempersiapkan dan memasang pohon natal sejak dua minggu lalu menggunakan bahan-bahan alami diantaranya tangkai bunga kelapa, daun-daun, batang pisang, bambu dan barang-barang bekas. 


    Sedangkan soal biaya pembuatan, menurut mereka, relatif murah. Sumbernya, berasal dari patungan dan sebagian berasal dari sumbangan.


    Selain dihiasi lampu kelap-kelip berwarna-warni, salah satu pohon natal, di Dusun Tomu, dihiasi pula dengan tulisan, Yesus Anjo, Bo'u Mai Nora Himo Liwan Werun 2023, Ma Sai 2023, Epan Gawan, Ba'u Sai, (Yesus Malaikat, Datang dan Sambut Tahun Baru 2023, Selamat Tinggal 2022, Terima Kasih, Mohon Pamit). (T/MM). 







    Komentar

    Tampilkan

    Terkini