-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Kartu Pengendali Dana Masyarakat, MAN 3 Blitar Diduga Lakukan Pungli

    Sabtu, 11 Juni 2022, Juni 11, 2022 WIB Last Updated 2022-06-11T02:41:20Z

    Ads:


    Blitar, Indometro.id - Lembaga pendidikan dibawah naungan Kementrian Agama Republik Indonesia kembali dibuat geger, pasalnya Madrasah yang mencirikan sebuah Pendidikan Agama Islam diduga lakukan Pungutan kepada Murid/Wali Muridnya dengan modus pengendalian Dana.


    Yakni Madrasah Aliyah Negeri 3 Blitar yang terletak di Jl. Ponpes Al Kamal, Cemandi, Kunir, Kec. Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Dimana para orang tua wali murid diberikan selembar kartu tagihan yang menyerupai cicilan di Koperasi Simpan Pinjam.



    Kartu tersebut bernama KARTU PENGENDALI DANA MASYARAKAT yang tercantum masing- masing nama Peserta Didik MAN 3 Blitar serta tertulis jumlah Rp 85 ribu untuk setiap bulannya.



    Dan lebih parahnya lagi tertera keterangan paling bawah kartu tersebut yakni Pembayaran selambat - lambatnya tanggal 10 tiap bulan.



    Ketika dikonfirmasi pada Jumat (10/6/2022) hal itu dibenarkan oleh Kepala MAN 3 Blitar Aripin SP, S.Pd, M.A, dirinya mengakui jika Kartu tersebut memang diterbitkan oleh Komite Madrasah atas usulan pihaknya sesuai RKAM.


    Aripin SP, S.Pd, M.A Kepala MAN 3 Blitar


    Aripin awalnya membantah dan menolak jika hal itu disebut Pungutan karena semua sesuai kesepakatan ketika rapat dengan Walimurid, namun ketika dijelaskan oleh tim Indometro bahwa didalam kartu tersebut tidak tertulis kartu sumbangan namun tertulis kartu Pengendali Dana dan ada nominal ketentuan setiap bulannya dirinya langsung terdiam.



    “Iya memang benar ini dari Madrasah kami dan semua sudah disepakati bersama dengan Walimurid, ya kalo kami salah lantas kami harus seperti apa?, terangnya.



    Mantan Kepala MTsN 1 Blitar itu menjelaskan jika yang dilakukan ibarat makan buah Simalakama, yang mana hal seperti ini kapan saja pasti akan berdampak buruk.



    “Hal seperti ini memang ibarat seperti buah simalakama, kami butuh untuk tambahan pembiayaan Madrasah namun suatu saat akan jadi bomerang buat kami” pungkasnya. (A)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini