-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Publik Trust Patut Diperhitungkan Sebagai Calon Pejabat (Pj) Wali Kota Tebing Tinggi

    Redaksi
    Selasa, 10 Mei 2022, Mei 10, 2022 WIB Last Updated 2022-05-10T06:19:36Z

    Ads:





    Tebing Tinggi, Indometro.id -

    Masa jabatan Umar Zunaidi Hasibuan dan Oki Doni Siregar masing-masing sebagai Walikota dan wakil wali kota Tebing Tinggi periode 2017 - 2022 berakhir di bulan Mei 2022 sebagaimana konstitusi mengamanatkan dalam Rapat paripurna DPRD T.Tinggi.yang sudah digelar pada Bulan April tahun 2022.

    Polemik muncul setelah banyak informasi, wacana, bahkan pemberitaan di media bahwa Edy Ramayadi Gubernur Sumatera Utara akan mengusulkan calon pejabat (Pj) wali kota T.Tinggi dari beberapa nama calon Pj yang diusulkan ke Pemerintah Pusat c/q Menteri Dalam Negeri di jakarta.

    Ratama Saragih pengamat kebijakan publik dalam releasenya kepada Media Selasa (10/05/2022) menyatakan bahwa pejabat (Pj) Walikota T.Tinggi yang akan menyelenggarakan pemerintahan selanjutnya harus mampu menggunakan anggaran semaksimal mungkin, bukan untuk memperoleh penghargaan semata alias gilak penghargaan, gilak kehormatan.

    "Siapapun pejabatnya harus mampu menciptakan kota T.Tinggi lebih baik lagi menyongsong pesta demokrasi tahun 2024"  sebut Ratama.

    Masalahnya sekarang, imbuhnya, Edy Ramayadi Gubernur Sumatera Utara harus lebih selektif dalam mencalonkan Pejabat (Pj) Wali Kota T.Tinggi, tidak tendensius terhadap kepentingan politik, bisa membangun kepercayaan publik (publik trust) itu yang Utama.


    Lebih dalam, Ratama menuturkan, bagaimana mungkin warga T.Tinggi bisa percaya kepada calon pemimpinnya jika rekam jejaknya  riwayat prestasinya, dan jam terbangnya tidak bisa membangun rasa kepercayaan, "bahkan bukan semata-mata membawa kota T.Tinggi untuk mendapatkan calon penguasa tunggal nantinya dalam Pilkada serentak Tahun 2024" katanya.


    "Publik trust itu patut di perhitungkan, jika ingin terkondisi dengan baik, karena bisa membawa dampak apatisme, masa bodoh yang tak menampik berdampaknya pada partisipasi dan kepedulian suara rakyatnya di pentas pemilu serentak Tahun 2024"  pungkasnya.


    (IY)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini