-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Pameran Peninggalan Kerajaan Linge, Dibuka Bupati Aceh Tengah

    batnews.site
    Minggu, 20 Februari 2022, Februari 20, 2022 WIB Last Updated 2022-02-21T04:23:11Z

    Ads:



    Aceh Tengah, indometro.id -


    Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar menggunting pita sebagai simbolis dibukanya secara resmi gelaran pameran Peninggalan benda bersejarah dan benda pusaka lainnya dari sisa kejayaan kerajaan Reje Linge, di Pintu Utama Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Sabtu Malam (19/02/22).

    Pameran atas inisiasi Dewan Adat Gayo (DAG) bekerjasama dengan Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tengah ini juga dirangkai dengan Pekan Kebudayaan Gayo (PKG) yang akan berlangsung hingga Sabtu 26 Februari 2022 mendatang, dengan diisi berbagai agenda, diantaranya Festival Tari Guel dan lagu Hymne Gayo, Seminar adat dan budaya Gayo, atraksi adat dan seni Gayo serta perlombaan pentas seni Gayo lainnya.




    Bupati Shabela Abubakar bersyukur atas terselenggaranya pameran benda pusaka Reje Linge dan benda bersejarah lainnya yang turut ditampilkan, selain sebagai media informasi, sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat, kiranya juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang kebetulan sedang berkunjung di Kabupaten Aceh Tengah.

    Adanya pameran itu diharapkan dapat memberikan informasi dan mengenalkan lebih dekat dengan sejarah kejayaan Kerajaan Reje Linge kepada masyarakat, serta bertujuan untuk meletakkan dasar pengakuan bahwa suku Gayo telah mendiami tanah leluhur di dataran tinggi Gayo sejak ribuan tahun silam.


    ”Kami menilai kegiatan seperti ini merupakan kepedulian bersama dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat di tengah kemajuan teknologi informasi yang semakin luas dan terus berkembang,” kata orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah itu.

    Pameran tersebut diharapkan menumbuhkan rasa cinta masyarakat, terutama kaum generasi muda, karena seni budaya dan adat istiadat merupakan karakter dan dasar peradaban dari suatu suku bangsa. Bila seni budaya dan adat istiadat masih mengakar dengan kokoh maka menunjukkan karakter bangsa itu masih kuat dan akan tetap lestari.




    "Itulah yang harus kita jaga dan pertahankan dari generasi ke generasi, agar anak cucu kita kelak tidak menyalahkan kita, mengapa tidak mewarisi seni dan budaya Gayo kepada mereka sebagai generasi penerus kita," tutur Shabela lebih lanjut.

    Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah beserta pihak terkait terus berupaya mengingatkan pemerintah pusat bahkan dunia internasional, bahwa keberadaan suku Gayo adalah suku asli yang telah lebih dahulu mendiami dataran tinggi Gayo, terbukti dari fakta-fakta sejarah dan hasil penelitian yang ada, walau disayangkan hingga saat ini belum sepenuhnya disetujui dan diakui.

    Pemerintah daerah sangat berkomitmen untuk mempertahankan seni dan budaya gayo yang kita miliki, hal ini tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh elemen, terutama dari komponen masyarakat, karena pemerintah daerah tidak dapat berbuat sendiri tanpa adanya keterlibatan dan kepedulian dari semua pihak.




    "Meskipun berbagai upaya yang kami  lakukan masih belum membuahkan hasil yang memuaskan, Insya Allah Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah akan terus berkomitmen,” tegas Bupati Shabela.

    Masih dalam rangka memeriahkan Hut Kota Takengon ke 445, kegiatan tersebut turut dihadiri Komunitas Masyarakat Gayo Serumpun, Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru beserta rombongan, Bupati Bener Meriah atau yang mewakili, jajaran Forkopimda, Forkopimda Plus Kabupaten Aceh Tengah, Pimpinan Dewan Adat Gayo Ir. H. Tagore Abubakar, Pejabat OPD Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues Beserta Jajaran, Ketua TP PKK Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Timur beserta rombongan, tamu undangan dan Masyarakat yang tampak antusias menyaksikan kegiatan tersebut.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini