-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Warga Blokir Jalan Sintang-Binjai Akibat Kekecewaan Pernyataan Gubernur Kalbar

    Rabu, 15 Desember 2021, Desember 15, 2021 WIB Last Updated 2021-12-15T12:41:10Z

    Ads:



    Sintang, Indometro.id Aksi warga 4 Kecamatan lakukan pemblokiran badan jalan di Desa Simba Raya, Kecamatan Binjai, Kabupaten Sintang pada hari Rabu 15 Desember 2021. Aksi tersebut merupakan kekecawaan masyarakat atas pernyataan Gubernur Kalbar, Sutarmjdi yang menyebut ruas jalan provinsi segmen Binjai-Semubuk tidak begitu banyak yang rusak, kecuali jembatan. 

    Akibat pernyataan Gubernur Kalbar itu dianggap masyarakat sebagai pembohongan publik, khususnya bagi warga di Kecamatan Binjai, Ketungau Hilir, Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu.

    “Kalau kita lihat bersama kondisi ruas jalan tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Gubernur. Ini baru satu titik yang jalan rusak masih banyak titik lain yang hancur,” ungkap Danel yang merupakan warga Binjai.

    Pemblokiran badan jalan tersebut dimulai Rabu pagi (15/12/2021), pukul 08.30 WIB. Pemblokiran dilakukan di titik jalan rusak dengan cara diportal menggunakan kayu dan bambu. Akibat penutupan badan jalan tersebut, banyak kendaraan yang tertahan tidak bisa melewati jalur tersebut selama lebih dari 4 jam.

    Portal baru dibuka pada pukul 12:18 WIB setelah Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sintang, Yustinus J mewakili Bupati Sintang menandatangani beberapa tuntutan berisi aspirasi.

    Andreas, yang merupakan koordinator aksi menyampaikan ada beberapa tuntutan masyarakat 4 Kecamatan kepada Pemerintah, khususnya Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmijdi. Andreas merasa, pernyataan Sutarmidji dalam akun media sosialnya membohongi publik.


    “Yang saya tahu hanya satu jembatan yang bagus, selebihnya hancur semua jembatan. Jalan yang dibilang bagus, di sini kemarin dia amblas. Mengapa dia membohongi kami,” ungkap Andreas.

    Andreas meminta agar ruas jalan Sintang-Ketungau Hulu, khususnya berstatus jalan Provinsi dikerjakan oleh Gubernur, agar bisa berfungsi untuk masyarakat.

    “Sebelum natal, kami minta dari Sintang sampai Indung, bisa dilewati. Kami tidak menuntut jalan aspal tapi lakukan pengerasan, apapun caranya. Teman-teman dari Pemda bisa berkomunikasi,” ungkap Andreas.

    Ditambahkan Andreas, khusus Jalan Sintang-Ketungau Hulu 99 persen jalan susah dilewati karena hancur. Sedangkan, di perbatasan sampai saat infrastruktur belum bisa dilewati, dan harus melewati Kabupaten tetangga yaitu Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sanggau.

    Andreas juga meminta agar dana CSR perusahaan lebih baik dikelola oleh swasta, melibatkan masyarakat lokal dan koperasi.

    “Saya juga minta Dinas Perhubungan tegas pada angkutan berat beban dan keamanan perusahaan sawit. Jalan kapasitas 5 ton, truk yang lewat 10 ton, hancur, lah,” ungkap Andreas dengan nada kesal.

    Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sintang, Yustinus J mewakili Bupati Sintang meminta agar perusahaan membantu masyarakat memperbaiki ruas jalan rusak.

    “Intinya kita minta kepada perusahaan untuk segera memperbaiki ruas-ruas jalanyang dilalui oleh pihak perusahaan,” Asisten Ekbang Yustinus J.

    Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmijdi sempat meninjau ruas jalan Binjai pada beberapa waktu lalu memberikan kesimpulan, ruas jalan status provinsi tersebut tidak begitu banyak jalan yang rusak, kecuali jembatan. Selain itu, Midji juga menyebut saat ini sedang dikerjakan pembangunan beberapa jembatan yang rusak segera diperbaiki.

    "Assalamualaikum. Alhamdulillah hari ke 4 di Sintang, kami gunakan untuk melihat kondisi jalan provinsi segmen Binjai-Semubuk pasca banjir. Alhamdulilah tidak begitu banyak yang rusak, kecuali jembatan. Sekarang sedang dikerjakan jembatan sepanjang 7 kilometer. Beberapa jembatan yang rusak segera diperbaiki. Aktivitas ekonomi sintang sudah kembali normal,” ungkap Midji dikutip dari akun Facebooknya.

    Jalan yang ditinjau oleh Sutarmidji sepanjang 58,7 Kilometer. Midji menyebut, proses perbaikan infrastruktur jalan akan menggunakan Dana Alokasi Khusus [DAK]. Untuk saat ini segmen efektif pertama dengan panjang sekitar 500 meter dan untuk segmen efektif kedua sekitar 6,5 kilometer dengan sumber dana DAK.

    "Tujuh Kilometer ini yang kita tinjau dan kita melanjutkan jalan provisi di arah binjai ke merakai tujuh kilometer dengan dana DAK. Kalau saya pantau, saya minta sekarang ini di tangani dana DAK murni kita itu menagani jembatan, kebanyakan dari mulai masuk jalan provinsi yang bermasalah di jembatan itu lebih rendah dari jalan, kalau dia lebih dari jalan, kalau itu paret atau sungai, nanti menggenangi curah air bergerak, sehingga dia [jembatan] harus melengkung atau lebih tinggi dari jalan harus lebih tinggi dari jalan," ungkap Sutarmidji.

    Sutarmidji juga mengatakan ada 6 perusahaan sawit nanti yang jalannya masih tanah itu yang akan merawat jalan tersebut. (Tian)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini