Sesuai persiapan yang dilakukan dalam 24, Tim Lapangan LPBINU Kota Pasuruan berangkat ke lokasi erupsi Semeru pada Minggu siang (05/11/21). Beberapa jam menempuh perjalanan, rombongan relawan ini tiba di lokasi tujuan pada Minggu sore di hari yang sama.
"Alhamdulillah. Setelah berkoordinasi di lapangan dan mendapat restu dari Gus Amak (Ketua PCNU Kota Pasuruan), Tim Lapangan LPBINU Kota Pasuruan sudah ada di lokasi bencana pada Minggu sore," Terang Gareng, Humas LPBINU Kota Pasuruan. "Tim lapangan kami langsung berbaur dengan relawan lain dan masyarakat sekitar untuk menyalurkan bantuan dan membantu evakuasi korban," Imbuh Humas LPBINU Kota Pasuruan saat dihubungi Indometro.
Humas LPBINU Kota Pasuruan juga mengatakan, bahwa korban meninggal yang ditemukan sampai saat ini sejumlah 15 orang. "Dari informasi kawan-kawan di lapangan, korban meninggal dunia yang sudah ditemukan sebanyak 15 orang. Sampai saat ini Tim Lapangan LPBINU Kota Pasuruan masih melakukan penyaluran bantuan dan assesment kebutuhan urgent di lapangan. Bantuan itu hasil dari penggalangan donasi dari para donatur. Donasi yang berhasil kami galang sebanyak Rp 20.950.000. Hingga saat ini tim penggalangan donasi masih bermanuver dalam penggalangan. Sesuai kebutuhan lapangan yang kami lihat, masing-masing personil bergerak dalam menanggapi kebutuhan di lapangan, salah satunya penggalangan donasi," Humas LPBINU Kota Pasuruan menjelaskan.
Dikonfirmasi terpisah lewat telepon, salah satu Relawan LPBINU Kota Pasuruan menuturkan, jika kebutuhan urgent di lapangan adalah obat-obatan dan makanan siap saji. "Saya sempat bertemu salah satu keluarga yang kehilangan saudara saat erupsi terjadi. Mereka sangat terpukul," kata Iqbal menuturkan dengan suara gemetar. "Sementara hasil pemetaan kami di lapangan, kebutuhan mendesak saat ini adalah obat-obatan dan makanan siap saji," Imbuh Iqbal saat ditanya tentang kondisi di lapangan.
Iqbal juga menambahkah, jika logistik makanan dan medis yang dibawa dari Kota Pasuruan telah didistribusikan dan digunakan di lokasi. "Logistik sudah kami salurkan pada yang berhak. Sementara logistik medis dibawa kawan-kawan tim medis untuk digunakan membantu warga yang mengalami gangguan kesehatan," tutur Iqbal. "Kami belum tahu sampai kapan berada di sini. Semua tergantung situasi dan kondisi. Tim assesment lapangan tentu lebih paham tentang hal itu. Mohon doanya saja agar situasi di sini lekas membaik. Amin," pungkas Iqbal saat ditanya berapa lama Tim Lapangan LPBINU Kota Pasuruan berada di lokasi bencana.
Musibah meletusnya gunung berapi Semeru memberikan dampak negatif dan memberikan dampak positif yaitu tanah menjadi subur..
BalasHapusBencana alam datang melanda banyak korban materi dan bahkan korban nyawa, Buat TIM SAR beserta aparat TNI/POLRI dan masyarakat juga relawan turut membantu mengevakuasi korban yang terperangkap dari semburan awan panas gunung semeru, buat masyarakat harus tetap waspada dengan semburan awan panas susulan. Perlunya peringatan dini yang harus dibuat oleh pemerintah agar tidak ada lagi korban jiwa. Dengan cara monitoring petugas pengawas dan alat-alat pendeteksi gunung meletus dengan model canggih. Pemerintah harus menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan, tenda darurat bahkan bantal dan selimut, juga perlengkapan buat bayi dan ibu hamil.
BalasHapus