Simalungun, indometro.id -
Kondisi longsor jalan provinsi yang menghubungkan P.Siantar
- Seribudolok, tepatnya di Nagori Simpang Raya makin parah. Terlihat 1 unit
angkutan umum roda empat sedang melintas dari jalan rusak dimaksud.media
indometro.
Longsor di jalan Provinsi menghubungkan
Pematangsiantar – Seribudolok, persisnya di Nagori Simpang Raya, Kecamatan
Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun semakin parah. Keadaan itu membuat warga
kesal, karena hingga kini Pemprovsu belum memperbaikinya.
Kondisi jalan nyaris putus akibat longsor terus melebar
hingga merusak lebih setengah badan jalan. Bila tidak segera ditangani dengan
serius, dikhawatirkan kondisi jalan akan bertambah parah dan akibatnya hubungan
transportasi antar kedua kecamatan itu akan putus total.
Pantauan di lapangan, Selasa (2/11), kondisi longsor sudah
merusak hampir seluruh badan jalan. Saat ini jalan tersebut hanya bisa dilalui
kendaraan roda dua, itu pun saat melintas harus ekstra hati-hati. Sedangkan
kenderaan jenis roda empat terpaksa melalui jalan alternatif milik kebun
PTPN-IV.
Menurut beberapa warga setempat, kerusakan jalan itu sudah
berlangsung lama, sudah dua bulan lebih, namun hingga saat ini tidak ada
tanda-tanda jalan akan diperbaiki. Longsor terus melebar menyusul curah hujan
yang hampir tiap hari turun di daerah itu.
” Kalau ditanya soal kecewa, kami benar-benar kecewa berat
kepada Pemprovsu, khususnya pak Gubsu. Sebab, jika sejak awal ditangani,
kerusakan ini tidak akan separah sekarang,” cetus warga.
Camat Panombean Panei Gantinius Bangun, yang dihubungi
membenarkan kondisi jalan longsor semakin bertambah lebar.
Menurutnya, jalan rusak itu sudah tiga kali mengalami
longsor. Pertama terjadinya longsor pada Agustus 2021 lalu, kemudian pada
September kembali longsor dan terakhir longsor yang terjadi pada awal Nopember
saat ini.
Dikatakan, longsor tersebut terus terjadi menyusul hujan
deras yang turun dalam beberapa hari terakhir. Air terus menggerus dibagian
bawah badan jalan. ” Bulan September 2021 lalu, kami sudah melayangkan surat ke
Dinas PU Provinsi, agar jalan longsor ini diperbaiki, namun sampai dengan saat
ini belum ada tanggapan,” kata Camat.
Warga setempat mengharapkan agar pihak Pemprovsu segera
melakukan perbaikan di jalan dimaksud. Jangan sampai jalan putus total baru
dilakukan perbaikan.
Sementara, sehubungan dengan semakin melebarnya longsor
tersebut, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun melakukan pengalihan
arus lalulintas bagi kendaraan bertonase berat.
Kabid Sarana Prasarana Dinas Perhubungan Simalungun, Sabar
Saragih menerangkan, kendaraan bertonase berat dialihkan dari jalur alternatif
Simpang Simarjarunjung menuju Sidamanik, kemudian dari Simpang Embong keluar
dari Simpang Marjandi atau sebaliknya.
” Kita hanya mengantisipasi jangan sampai timbul korban
akibat longsor ini. Sehingga yang boleh lewat hanya roda dua dan kenderaan
tanpa muatan, selebihnya lewat jalan alternatif,” terang Saragih.
“Yang diijinkan lewat hanya kendaraan yang tidak bermuatan”
ucap Sabar.
(JON SAHMA PURBA)