Surabaya, Indometro.id -
Muhammad Solehuddin (32) sudah setahun tinggal di Poskamling 2x1 meter. Ia tinggal bersama dua putrinya Zahra Fitriani (9) dan Salsabila Putri (8).
Mereka tinggal di Poskamling di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember. Poskamling yang ditempati keluarga ini tanpa dinding dan beralaskan bilah bambu yang dipasang berjejer.
Bahkan, awalnya seluruh sisi Poskamling berukuran 2 x 1 meter itu tidak ada sekat sama sekali. Akhirnya, Solehuddin memasang tirai kain di sisi kanan, kiri dan belakang, untuk melindungi dia dan anaknya dari dingin dan panas.
Solehuddin merupakan warga Kecamatan Silo. Dalam beberapa tahun terakhir harus hidup dengan berpindah-pindah, bersama kedua anaknya.Melansir dari detik.com, rabu(06/10/2021).
"Aslinya orang Sempolan (Kecamatan Silo) dan orang tua sudah meninggal, rumah punya orang tua sudah gak ada juga," kata Solehuddin, Selasa (5/10/2021).
Keluarga Ini Sudah Setahun Tinggal di Poskamling 2x1 Meter
Untuk bertahan hidup, Solehuddin bersama kedua putrinya terpaksa berpindah tempat tinggal. "Di Poskamling ini sudah bertahan satu tahun terakhir," katanya.
Dulu, Solehuddin bekerja di Bali dan bertemu perempuan yang kemudian menjadi istrinya. Lalu lahir Zahra dan Salsabila.
Namun, Solehuddin harus melanjutkan hidup hanya bersama kedua putrinya. Sebab, sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan.
Berawal dari kejadian itu, Solehuddin harus berjuang keras untuk bertahan hidup dan membuat anak-anaknya tetap sehat. Sebelum tinggal di Poskamling, Solehuddin pernah tinggal di Kecamatan Pakusari bersama istrinya. Rumah tersebut milik orang yang tak ditinggali.
"Ya pernah tinggal sama istri saya di Pakusari, ada rumah punya orang gak dipakai. Dan saat istri sudah tidak ada ya saya pindah, karena harus cari uang dan gak bisa merawat rumah itu," ungkapnya.
Solehuddin menuturkan, ia pernah ingin tinggal di rumah mertuanya. Tetapi di sana sudah banyak keluarganya sendiri.
"Sempat sewa kamar kos dulu, tapi sudah gak bisa bayar jadinya ya hidup pindah-pindah," terangnya.
Sejak 2020 dirinya sudah menempati Poskampling. Namun sebelum tinggal di situ, dirinya sering tinggal di halaman rumah orang.
Kisah Nenek Simis yang 25 Tahun Jual Jajanan di Poskamling
"Ya saya keliling lagi pindah dan ada Poskamling ini. Jadi saya gunakan buat tempat tinggal. Terus untuk listrik numpang dari tetangga," jelasnya.
Saat tinggal di Pakusari bersama mendiang istrinya, anak Solehuddin sempat sekolah. Namun karena keterbatasan biaya, kedua bocah itu terpaksa berhenti sekolah.
Anang Bahtiar Dwi Utomo, warga sekitar mengatakan, Solehuddin saat ini bekerja serabutan. Anang berharap, seluruh pihak bisa membantu Solehuddin termasuk memikirkan solusi pendidikan anak-anaknya.
"Ya kerja serabutan kadang buat layang-layang dan dijual, semua itu untuk bertahan hidup," terangnya.
Berita ini sudah tayang di detik.com