Lombok Timur, Indometro.id -
Pendidikan karakter harus dimulai sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Mengingat Pada masa itu, nilai-nilai yang diajarkan adalah cara bersosialisasi, berkomunikasi, interaksi, dan kemampuan menjadi anak mandiri dalam segala hal.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Pembinaan PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Pajri.
"Usia dini merupakan pondasi dasar pembentukan karakter anak,"katanya kamis (7/10/2021).
Pajri juga menyebutkan, penanaman nilai-nilai revolusi mental dalam dunia pendidikan dilakukan oleh tenaga pendidik, Dalam hal ini, tenaga pendidik harus berkarakter sehingga menularkan semangat revolusi mental pada anak didik, serta punya hal-hal atau nilai-nilai yang mencerminkan perubahan revolusi mental.
"Dalam dunia pendidikan, proses transfer knowledge ialah dari pendidik, sehingga diharuskan pendidik memiliki karakter,"jelasnya.
Masih Kata Pajri, pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pemerintah fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Revolusi mental berperan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, dan cara hidup menuju masyarakat Indonesia yang berdikari, berdaulat, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
"Bagaimanapun, pendidikan terutama guru atau para pendidik menjadi ujung tombak keberhasilan revolusi mental,"ujarnya.
Lebih jauh Pajri menjelaskan, dalam implementasi pendidikan karakter, para guru masih menghadapi berbagai tantangan terutama saat menanamkan nilai-nilai karakter peserta didik di era pandemi Covid-19. Kendati demikian, secara konkret penanaman nilai-nilai pendidikan karakter masih dapat disisipkan dalam setiap metode pengajaran apapun.
"Tenaga pendidik dituntut berinovasi sehingga harapan terimplementasinya nilai-nilai revolusi mental pada peserta didik dapat terpenuhi,"tutupnya.