-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    JustMarkets

    Temukan Kami DI Fb

    Firli Minta DPRD Kaltim Peduli Pada Rakyat Setiap Waktu

    Jumat, 15 Oktober 2021, Oktober 15, 2021 WIB Last Updated 2021-10-15T08:38:18Z

    Follow Yok Frend :

    @adv_kaharudinsyah.sh
    Firli Minta DPRD Kaltim Peduli Pada Rakyat Setiap Waktu


    Jakarta, indometro.id - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta kepada jajaran Pimpinan dan Anggota DPRD di Provinsi Kalimantan Timur untuk selalu berpihak dan bekerja untuk kesejahteraan rakyat dan menunjukkan kepedulian terhadap rakyat bukan saja pada saat kampanye pemilihan. 

    Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi dengan Pemerintah Provinsi dan DPRD se-Provinsi Kaltim, bertempat di Kantor DPRD Provinsi Kaltim, Samarinda, Kamis, 14 Oktober 2021.

    "Kepedulian kepada rakyat mesti ditunjukkan setiap waktu bukan hanya pada saat kampanye pemilihan," kata Firli melalui surat elektronik yang diterima oleh indometro.id, Jum'at (15/10/2021).

    Menurut Firli, Anggota DPRD, memiliki peran yang sangat besar untuk mewujudkan tujuan nasional, yaitu kesejahteraan masyarakat dan meminimalisir terjadinya tindak pidana korupsi.

    "Dampak korupsi adalah tidak terselesaikannya masalah–masalah kesejahteraan masyarakat seperti kemiskinan, ibu meninggal pada saat melahirkan, dan pembangunan manusia. Sehingga, turut memberikan andil dalam mengakibatkan kegagalan sebuah negara," ujarnya. 

    Firli memaparkan bahwa data 7 indikator kesejahteraan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang meliputi, yaitu angka kemiskinan, pengangguran, angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, indeks pembangunan manusia, pendapatan perkapita dan angka gini rasio. Menurutnya, penyusunan RAPBD atau rencana strategis daerah semestinya menyasar kepada indikator tersebut termasuk pengusul pokok-pokok pikiran.

    Dari data tersebut, Firli berharap agar DPRD kemudian melihat kembali RAPBD-nya dan membandingkan dengan capaian indikator kesejahteraan Provinsi Kaltim. Dia juga meminta untuk melakukan diskusi dengan eksekutif hingga mencapai kesepakatan.

    "Tidak ada keamanan dan ketertiban terwujud jika tidak ada kesejahteraan. Dan tidak ada kesejahteraan kalau ada ketimpangan," cetusnya. 

    Lebih lanjut Firli memaparkan mengenai 7 klasifikasi korupsi sekaligus mengingatkan titik rawan korupsi dalam pelaksanaan tugas eksekutif dan legislatif. 

    Berdasarkan data kasus korupsi yang ditangani KPK, kata Firli, modus yang paling banyak dilakukan adalah suap menyuap, gratifikasi dan juga pemerasan. Ketiganya, ucap dia, biasa terjadi dalam 4 tahap yaitu perencanaan, pengesahan, implementasi dan evaluasi.

    Firli juga menegaskan maksud kehadiran KPK ke Kaltim adalah salah satu wujud upaya pencegahan korupsi di daerah. 

    "Modus yang riil terjadi adalah ketika permintaan uang ketok palu kepada gubernur. Gubernur minta ke sekretaris daerah. Sekda minta ke SKPD dan selanjutnya minta kepada vendor," tegasnya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Kaltim Makmur H.A.P.K dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap upaya pencegahan korupsi di DPRD dan meminta arahan lebih lanjut terkait pelaksanaan tugas dan fungsi anggota DPRD.

    "Terutama terkait dengan pokok-pokok pikiran yang seolah-olah menjadi barang haram meskipun memiliki landasan hukum, sehingga tidak ada keraguan bagi anggota DPRD dalam pelaksanan tugas dan fungsi," ucap Makmur.

    Dalam acara tersebut, hadir diantaranya Gubernur Kaltim Isran Noor, Wakil Ketua Muhammad Samsun, Wakil Ketua Seno Aji, Wakil Ketua DPRD Sigit Wibowo, anggota DPRD Provinsi Kaltim, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten/Kota se-Kaltim.
    KPK

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini