Lingga, Indometro.id -
Aliansi Masyarakat Kabupaten Lingga yang tergabung dalam beberapa tokoh-tokoh pemuda, melakukan orasi kinerja PLN Sub ULP Daik Lingga, Selasa (5/10/2021).
Unjuk rasa tersebut berlangsung di halaman kantor PLN Sub ULP Daik Lingga serta kantor DPRD Kabupaten Lingga.
Hingga akhirnya, puluhan dari peserta aksi aliansi masyarakat tersebut dibawa kedalam gedung DPRD Lingga bersama Wakil Bupati, Sekda Lingga, Ketua Dewan dan
beberapa Dewan serta pihak PLN Sub UL Daik Lingga untuk menyampaikan aspirasi.
Dalam tuntutannya, koordinator aksi dari sejumlah pemuda itu, Yusri Mandala mengatakan menuntut ketidakadilan terhadap konsumen rumah tangga, karena pihak PLN tidak mampu memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Bahkan tidak seriusan Kepala PLN bekerja terkesan main-main dan Ia meminta untuk dilakukan audit secara mendalam tentang pemakaian BBM Solar PLN Daik. “Kami hadir disini atas dasar keluhan masyarakat Kab. Lingga, kami merasa di lukai oleh pihak PLN Daik, kewajiban sebagai masyarakat sudah kami penuhi, namun pelayanan masih juga belum membaik/kurang " paparnya.
Ditegaskan Mandala, sudah 16 tahun Kabupaten Lingga terbentuk, dari pihak PLN Daik belum memberikan pelayanan yang terbaik.
Tidak sampai disitu, dalam aksi pagi itu juga ia meminta Kepala PLN Sub ULP Daik,
Ketua DPRD, dan Eksekutif hadir didepan kantor Sekretariat DPRD Lingga untuk mendengarkan dan memberikan kepastian tentang hiruk-pikuk yang terjadi selama ini yang disebakan oleh PLN.
“Kami meminta pihak DPRD dan Ketua PLN Daik Lingga untuk hadir bersama kami hari ini disini, jangan listrik/PLN mati DPRD tidur, kami ini rakyat dan kekuasaan tertinggi adalah rakyat, jadi tolong dengarkan kami rakyat kecil ini” ucapnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan PLN SUB ULP Daik, meminta maaf atas ketidak nyamanan para konsumen dan masyarakat, atas kejadian yang sering dialami oleh PLN belakangan ini, namun
dalam hal itu Ia mengungkapkan beberapa kendala yang sering terjadi saat pengoperasian mesin listrik.
“Pertama permohonan maaf kami atas
layanan PLN di Daik Lingga, total ada 29
PLTD di Kabupaten Lingga, ada dua
subsistem terbesar Dabo dan Daik, untuk
Daik Lingga dibawah naungan ULP Dabo
Singkep ujarnya, mesin kita ada 5 unit mesin sama dengan di Dabo cuma beda kapasitas saja, panjang jaringan sekitar 226 kilo meter dan jumlah pelanggan sekitar 7000 pelanggan " jelasnya.
" Kami sadar masalah ini tidak bisa diselesaikan sendiri karena jaringan kami melewati lahan masyarakat,” tambahnya.
la mengaku selama ini, persoalan lahan menjadi kompleks, karena beberapa masyarakat yang jaringan listrik PLN melewati lahan warga sering tidak mendapatkan izin untuk dilakukan pembersihan jaringan.
Hasil dari pertemuan antara aliansi pemuda dan PLN Daik, didapati kesepakatan, yakni goro bersama dihari
Jum’at, dititik utama Desa Kelumu,
selanjutnya antara Lingga Timur dan
Lingga Utara.
Sedangkan untuk PLN di Daik harus di
adakan pengadaan alat baru dengan mengajukan surat permohonan, serta
memberi waktu kepada pihak PLN untuk
menyelesaikan permasalahan listrik di
Kabupaten Lingga, dan meminta pihak PLN membuat program ke depannya, sehingga nanti tidak ada pemadaman bergilir kembali.
(*)