-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Keluhan Nakes Di TTS Soal Insentif Covid-19, Begini Kata Kadis Eirene

    Redaksi
    Sabtu, 04 September 2021, September 04, 2021 WIB Last Updated 2021-09-04T06:57:34Z

    Ads:



    Timor Tengah Selatan, Indometro.id -
    Keluhan pembagian intensif Covid 19 maupun insentif Vaksinator di puskesmas puskesmas di Kabupaten Timor Tengah Selatan(TTS) hanya riak riak kecil yang seharusnya bisa diselesaikan secara internal.
    Hal ini dikatakan Kadis Kesehatan Kabupaten TT, dr Eirene Ate saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Kamis (2/9/2021).

    Kadis Eirene menjelaskan pembagian insentif Covid untuk tenaga kesehatan sudah ada juknisnya yaitu Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No  4239 tahun 2021.

    Sebelum dilakukan pembayaran, ada beberapa tahapan berjenjang yang harus dilalui antara lain proses verifikasi oleh  tim verifikator hingga upload ke sistem Inakes.
    Disitu sudah ada tertera berapa besaran insentif,siapa yang harus dapat,apa yang dikerjakan.
    Sesuai juknis,dana insentif dibayarkan langsung ke rekening masing-masing. 

    Dikatakan sebelum adanya dana Covid-19, dirinya sudah memanggil dan mengingatkan para kepala puskesmas agar diatur secara transparan saat pembagian.
    "Kita sudah panggil para Kapus untuk sampaikan soal intensif agar diatur secara baik dan transparan,sesuai beban dan resiko  kerja. Intinya saat dapat insentif harus bersyukur dan ingat rekan rekan kerja yang ada disamping sehingga tidak ada masalah dan membuat rekan lain tidak nyaman",ujar Kadis Eirene.

    Lebih lanjut ujar Eirene, ia sering mengingatkan jika ada teman yang ikut terlibat dalam penanganan harus dibagi,jangan rakus. Sebaliknya jika tidak terlibat jangan kepanasan.
    Keputusan pembagian ada di kapus sebagai kepala manajemen namun  harus menggunakan hari nurani.

    Terkait dengan ada keluhan dari beberapa Nakes  antara lain Nakes Puskesmas Nule dan Puskesmas Kota,Kadis Eirene mengatakan hanya riak riak biasa yang bisa diselesaikan secara internal.
    "Kita sudah dengar riak riak kecil soal pembagian insentif,itu bisa diselesaikan secara internal oleh kapus. Kalau sudah dapat insentif harus transparan dan bersyukur, jangan bakurufuk (berkelahi). Jika masih terus ada polemik bisa saja saya usul untuk  hentikan insentif tahun depan",tambah Kadis Eirene.

    Ia berharap agar kepala puskesmas   harus transparan dalam pembagian insentif sehingga jangan  menciptakan ketidakharmonisan dan gangguan  pelayanan di lingkungan kerja.
    Dirinya mengerti keadaan nakes dalam keadaan Pandemi covid 19 yang harus bekerja ekstra namun pemerintah juga telah memberikan penghargaan melalui insentif meskipun sebelumnya ada insentif lain.

    Ditanya sejauh ini sudah berapa pengaduan terkait insentif,ia mengatakan secara resmi belum ada namun ia tidak menampik jika ada riak riak kecil.
    Untuk diketahui Tenaga kesehatan puskesmas Nulle komplain saat pembagian intensif Vaksinasi yang pembagiannya  dinilai tidak transparan dan tidak adil.

    Keluhan terjadi juga di puskesmas kota Soe yang mana  ada beberapa Nakes mengaku kecewa dengan pembagian insentif Covid-19 karena tidak transparan dan tidak adil.


    (Sys)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini