-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Karo Penmas Mabes Polri Sebut Tim Polri Berhasil Identifikasi Satu Korban Kebakaran Lapas Tanggerang

    Jumat, 10 September 2021, September 10, 2021 WIB Last Updated 2021-09-09T17:10:32Z

    Ads:

    Karo Penmas Mabes Polri Sebut Tim Polri Berhasil Identifikasi Satu Korban Kebakaran Lapas Tanggerang

    Jakarta, indometro.id - Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi menyebutkan bahwa Tim Polri berhasil mengidentifikasi 1 korban atas nama Rudi bin Ong Eng Cue seorang laki-laki berumur 43 tahun pada hari ini, Kamis, 9 September 2021, pukul 13.00 wib siang dari rumah sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur terkait peristiwa kebakaran lapas tingkat l Tanggerang yang menewaskan 41 orang. 

    Hal itu disampaikan Rusdi dalam konferensi pers dari Gedung Utama DVI Humas RS Polri. 

    "Korban teridentifikasi Berdasarkan sidik jari dan juga rekam medis dari Yang bersangkutan," kata Rusdi kepada wartawan, Kamis (9/9/2021). 

    Kemudian, kata Rusdi, sebanyak 35 keluarga telah datang ke pos antem mortem untuk memberikan keterangan data. Sampai saat ini Tim DVI telah memiliki 31 sampel DNA. 

    "Ini sangat berguna nanti untuk proses identifikasi dari jenazah yang ada oleh tim sekarang ini," ujarnya.

    Sementara itu, Kapus Inafis Mabes polri Brigjen pol Hudi Suryanto menyampaikan bahwa pihaknya pada hari kemarin bersama Tim DVI melakukan investigasi dari beberapa kontung mayat yang sudah diperiksa.

    "Kami sudah mengambil beberapa sidik jari diantaranya kantong jenazah nomor 0412001 berhasil kita ambil sidik jarinya," kata Hudi. 

    Setelah berhasil menemukan sidik jari, Tim DVI melakukan penelusuran database sidik jari yang ada termasuk dari Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dukcapil). Setelah berhasil dilakukan pemeriksaan secara manual maka ditemukan 12 titik kesamaan dari sidik jari jempol kanan, dan hal ini sudah memenuhi syarat identik 12 titik yang berarti secara scienctific hal ini bisa diyakini kebenarannya bahwa itu adalah identik. 

    Menurut Hudi, dari sidik jari ini terungkap sama sesuai dengan sidik jari yang ada dan database Dukcapil.

    "Kami berkeyakinan yang kami lakukan pemeriksaan adalah saudara Rudi bin Ong Eng Owe dengan NIK:367107117700009 yang identitas lengkap anak istri orang tua dan Lain sebagainya sama identik seperti yang kami lakukan pemeriksaan," tukasnya. 

    Sementara itu, Direktur Binapi Latkerpro Ditjen PAS Kemenkumham, Thurman Hutapea, menyampaikan ucapan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban.

    "Semoga korban diberikan tempat yang terbaik oleh Tuhan Yang Maha kuasa. Demikian juga kepada keluarga korban diberi ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan," tutur Thurman. 

    Thurman menyampaikan, dalam kesempatan dalam konferensi pers tersebut, dirinya memohon bantuan dan kerjasama dari pihak keluarga korban untuk menberikan informasi yang dibutuhkan. 

    "Melalui kesempatan ini, saya bermohon kepada keluarga korban, bantu kami, bantu Tim DVI untuk memberikan informasi-informasi tambahan terkait ciri-ciri korban yang kita harapkan dapat mempermudah melakukan identifikasi terhadap korban dimaksud," tukasnya. 

    Kembali ke Karo Penmas, ia menegaskan bahwa Polri masih bekerja, Tim Polda Metro yang dibackup oleh Mabes Polri masih bekerja, Tim Puslabfor Mabes Polri masih nekerja dan juga Tim DVI masih bekerja . 

    "Oleh karena itu kepada masyarakat, siang ini akan dapat menuntaskan kasus ini secara profesional, transparan dan akuntabel," tandasnya. 

    Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa bagaimana penanganan yang dilakukan oleh teman-teman dari Tim Polda Metro Jaya yang dibackup oleh Mabes Polri, menerangkan secara fakta hukum agar sesuai fakta kebenarannya.

    "Karena banyak beredar diluar hal-hal yang tidak benar karena ada beberapa media yang sudah memprediksi sendiri," terang Yusri. 

    Menurut Yusri, sampai dengan saat ini Puslabfor Inafis masih bekerja, masih terus melakukan olah TKP untuk mengumpulkan alat-alat bukti yang ada untuk bisa mengetahui sumber apinya pertama. 

    "Ada di kita keterangan tapi ini masih akan di lakukan pengujian secara lengkap dari teman-teman Puslabfor," ujarnya. 

    Yusri menghimbau kepada publik untuk tidak berandai-andai mengenai penyebab kebakaran lapas tersebut. Berikan waktu untuk Tim Polda Metro Jaya, Mabes Polri untuk melakukan penyelidikan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. 

    Dari penyelidikan itu, Tim Polri telah menetapkan 22 orang sebagai saksi untuk menggali keterangan yang mereka ketahui. 

    Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik membagi 3 cluster saksi. Cluster pertama adalah Petugas sendiri yang bertugas pada saat itu. Cluster kedua adalah wargabinaan yng selamat dan ada sebanyak 73 orang yang selamat. 

    Kemudian cluster ketiga yaitu, cluster pendamping wargabinaan yang juga orang-orang wargabinaan yang sudah mau selesai dan biasanya mendampingi blok-blok yang ada.

    "Ini dilakukan pemeriksaan," ujar Yusri. 

    Kemudian, Kadiv humas polda Metro jaya itu menjelaskan mengenai apa penyebab utama yang menyebabkan terjadinya kebakaran di lapas tingkat l Tanggerang itu. 

    Menurut Yusri, arahnya kemana untuk mengetahui beberapa Keterangan-keterangan ahli serta keterangan dari pihak yang terkait semua.

    "Yang mereka ketahui, bisa mengetahui darimana, Apakah itu memang terjadi Kebakaran, sumber apinya darimana, pertamanya darimana dan sebagainya. 
    Ini yang kita lakukan pendalaman," tuturnya. 

    Untuk penetapan tersangka pelanggaran atas peristiwa terjadinya kebakaran itu, diancam melanggar Pasal 187 dan Pasal 188 KUHP serta Pasal 359 KUHP tentang kelalaian.

    Yusri menilai bahwa perkara ini arahnya kesana. Jadi kalau dilihat KUHP Pasal 188, itu dilihat apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Untuk Pasal 359 dapat dilihat apakah ada unsur kelalaian atau tidak. 

    "Sekarang ini masih didalami oleh teman-teman dari penyidik Polda Metro Jaya," ungkapnya. 

    Yusri meminta publik agar jangan berasumsi yang lain. Seperti ada yang bilang ada perkelahian, ada yang sengaja dibakar. Hal itu diharapkan untuk tidak melakukan dugaan yang tanpa dasar hukum. 

    "Kami, Tim sedang bekerja, nanti apapun akan kami sampaikan, apapun hasil dari penyidik maupun dari Puslabfor nanti akan kami sampaikan secara transparan kepada teman-teman," tukasnya. 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini