Ads:
.png)
TTS, Indometro.id -
"Layani dirimu dan seisi rumah mu sebelum melayani orang lain" ungkapan sederhana namun sarat makna yang dilontarkan salah satu calon Kepala Desa Oebobo, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS),Ibrahim Selan.
Pria pengusaha meubeler ini merasa bahwa sudah saatnya melayani orang banyak karna sudah bisa melayani diri sendiri dan keluarganya.
Meski demikian tidaklah mudah mencapai apa yang ia nikmati dan miliki saat ini.
Diawali ketika bekerja sebagai seorang mandor pada program Hutan Tanaman Industri (HTI) tahun 1992 dan bekerja selama 11 tahun kemudian mengundurkan diri untuk kembali ke Oebobo.
Sekembalinya ke kampung halaman,ia sempat berprofesi sebagai tukang ojek selama dua tahun sebelum menjabat ketua BPD desa Oebobo, dilanjutkan dengan Kaur Pemerintah selama 12 tahun dan lagi lagi memutuskan untuk mundur pada tahun 2015.
Usai mundur ia mulai menggeluti bisnis kayu dan karna punya ketrampilan tukang kayu kemudian mendirikan meubel dan mempekerjakan 14 orang karyawan bahkan kini sudah punya dua cabang.
Kini, bisa dikatakan dirinya sudah mapan secara ekonomi dimana bisa menyekolahkan ke lima buah hatinya hingga perguruan tinggi di luar provinsi NTT.
Ia kemudian mulai berpikir untuk berbuat bagi banyak orang dan salah satu caranya dengan maju sebagai calon kepala desa.
"Motivasi saya hanya mau melayani orang lain karna sudah bisa melayani seisi rumah. Saatnya tampil untuk melayani banyak orang",ujar Iba,demikian biasa ia disapa.
Atas dasar niat untuk melayani sesama itulah kemudaian muncul dukungan beberapa tokoh masyarakat dan tua adat yang memintanya untuk maju sebagai calon kepala desa.
Bak gayung bersambut,dirinya bulatkan tekad untuk maju karna ia tau persis kondisi dan persoalan di desa Oebobo
Saat berbincang dengan media ini,Sabtu 18/9/2021,pria santun ini begitu bersemangat bercerita soal apa yang akan dilakukan jika dipercayakan masyarakat desa Oebobo pada Pilkades bulan Oktober mendatang.
"Perkuat ekonomi masyarakat, maka masalah selesai",ujarnya dengan mimik serius.
Ia kemudian melanjutkan bahwa letak desa Oebobo sangat strategis tepat di pintu masuk ke TTS dan itu sebenarnya peluang usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Dikatakan selama ini pertanian holtikultura dan sawah dianggap cukup dan perlu dipertahankan namun ada beberapa kendala yang harus menjadi perhatian.
Hasil kangkung petani begitu mengusai pasar inpres Soe,begitu juga beras petani melimpah meski dijual murah.
Namun sayangnya para penjual kripik pisang di pintu masuk masih mendatangkan pisang dari Kabupaten Malaka.
Karna itu dirinya punya program unggulan yakni Gerakan Tanam Pisang (Genapi). Semua warga wajib menanam pisang maka dipastikan beberapa tahun kedepan hasil melimpah dan perekonomian makin bergeliat.
Bagi masyarakat yang tidak punya lahan untuk menanam,ia akan melakukan pendekatan dengan pemilik lahan di 4 wilayah besar di Oebobo.
Hasil panen masyarakat nantinya akan dibeli oleh BUMDES sehingga tidak perlu repot untuk pemasaran.
Diakui masih kendala soal air untuk persawahan yang selama ini mengandalkan curah hujan karna itu perlu ada Embung dan pengadaan pengadaaan sumur bor untuk mendukung petani saat musim kemarau.
"Peningkatan ekonomi lewat pertanian kita perkuat dan setelah tersedianya pakan baru kita bicara soal peternakan", ujarnya.
Program lainya adalah sertifikasi tanah masyarakat dan pembangunan infrastruktur jalan untuk menghubungkan jalan desa Tuakole dan Oebobo..
Ditanya apakah dirinya yakin akan menang dalam Pilkades mendatang,Iba mengatakan kalah menang itu sebuah kehormatan karna sudah bertarung.
Dan jika masyarakat memberi kepercayaan maka ia siap membayar dengan kerja keras dan membangun desa yang dihuni 850 KK dan 4000an jiwa yang kuat secara ekonomi.
" Masyarakat tau karakter kami lima orang calon di desa Oebobo.Saya optimis. Jika menang akan merangkul semua pihak untuk sama sama membangun", jelasnya.
