-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    2 Kepala Dinas Kota Siantar, Membuat Gubernur Sumut Edy Rahmayadi "Marah Besar " Saat Kunker Ke Kota Siantar.

    Rabu, 22 September 2021, September 22, 2021 WIB Last Updated 2021-09-22T13:40:12Z

    Ads:


    Pematangsiantar, Indometro
    Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi lakukan kunjungan kerja ke Kota Pematangsiantar, dan disambut baik Walikota Pematangsiantar Dr. H. Efriansyah, SE, MM dirumah dinas Walikota,  di Jalan MH Sitorus, Kelurahan Teladan, Kec. Siantar Barat, Selasa (21/9/2021).

    Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terlihat Marah besar saat mengetahui 2 kepala Dinas Kota Siantar tidak hadir dalam pertemuan  pemaparan Gubernur tsb, ASN yang tidak hadir, Kepala Dinas Pertanian Kota Pematangsiantar dan Kepala Dinas Koperasi Pematangsiantar.

    "Mana Kepala Dinas Pertanian Siantar? Ini mau kukupas kepalanya. Kepala Dinas Koperasi? tak ada juga?" ujar Edy Rahmayadi saat tahu keduanya tak ada di kursi barisan OPD.

    Edy kesal karena dia akan memaparkan beberapa komoditas kebutuhan pokok yang surplus secara provinsi, namun justru defisit di Kota Pematangsiantar, dan Gubsu Edy Rahmayadi mengingatkan para kepala dinas jangan menyepelekannya, sebab gubernur adalah perwakilan pemerintah pusat di daerah untuk mengevaluasi kinerja ASN. 

    "Pak Ketua DPRD, perlu dipersoalkan ini. Saya juga punya wewenang karena perwakilan pusat di daerah. Jangan mentang-mentang gubernur ah, saya tak ada apa-apanya," kata Edy.

    Selanjutnya, Edy pun meminta para kepala dinas dan kepala badan yang hadir agar memindahkan kursi ke depan untuk mendengarkan paparan.
    Edy menuturkan, setelah tiga tahun menjabat Gubernur Sumatera Utara, beberapa komoditas tanaman kebutuhan pokok mengalami pertumbuhan, terutama bawang merah dari yang 21 persen kini mencapai 64 persen.

    "Beras kita surplus, cabai merah surplus, cabai rawit surplus, daging ayam oke, telur ayam oke. Kemudian gula sedang dalam pembuatan pabrik di Langkat. Kemudian bawang putih masih sulit. Setiap tahun masih import dari Singapura, padahal tanahnya tak ada," kata Edy.

    Sementara, khusus di Siantar, kebutuhan pokok memiliki rapor merah.

    Cabai defisit 100 persen, bawang merah defisit 100 persen, bawang putih defisit 100 persen dan kentang defisit 100 persen, dan hanya Beras yang tercapai 30 persen, dan jagung surplus 100 persen.

    Edy pun menegaskan "saya tak akan keberatan bila para OPD, Camat, dan Lurah menyimpan rasa tak suka dengan kalimat-kalimat yang saya sampaikan selama kunjungan kerja.ucapnya dengan tegas.

    Sumber : tribun
    Edit       : asihong

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini