-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Isu Dikotomi Konfercab PMII Cabang Pasuruan

    Jumat, 23 Juli 2021, Juli 23, 2021 WIB Last Updated 2021-07-23T09:17:22Z

    Ads:

    Hafid Zaeni
    Pasuruan, Indometro.id- 
    Setelah tertunda selama tujuh bulan karena Pandemi Covid-19, PMII Cabang Pasuruan akan melakukan kofercab pada tanggal 29 Juli 2021. Namun di tengah-tengah rencana konfercab yang hanya tinggal menghitung hari, muncul isu-isu dikotomi (perpecahan) pada kader-kader di wilayah kota dan kabupaten.


    Menanggapi isu yang beredar, Ketua Komisariat PMII Ki Hajar Dewantara Pasuruan, Hafid Zaeni, menyanyangkan akan hal itu. Menurut Hafid Zaeni, isu pendirian PMII Cabang Kota Pasuruan tidak begitu urgent untuk direalisasikan. "Atas dasar ketidakmampuan mengangkat nama di PMII Cabang Pasuruan, jangan lantas berencana mendirikan cabang baru di Pasuruan," tutur Hafid Zaeni.


    Lebih lanjut Hafid Zaeni mengatakan, bahwa perbedaan pendapat dan pilihan itu hal wajar dalam demokrasi organisasi. "Demokrasi dalam organisasi itu hal wajar. Demokrasi adalah alat untuk belajar dalam memandang sebuah perbedaan pendapat dan gagasan. Tapi jangan atas dasar perbedaan yang ada, perpecahan dalam tubuh organisasi terjadi," kata Hafid Zaeni. "Budaya demokrasi membutuhkan rasionalitas, empiris dan sistematis dalam berpikir pemetaan kekuatan pencalonan. Jangan karena calon yang diusung gagal berdiri lantas mencoba memisahkan diri dan membuat cabang baru," lanjutnya.


    "Secara realistis sudah jelas kalau tujuh Komisariat PMII di Pasuruan berbasis pendidikan umum dan pesantren. Ini adalah modal besar pada konfercab dengan ketua umum yang terpilih nanti, karena akan mampu meningkatkan great PMII Cabang Pasuruan. Sebaliknya, jika dalam konfercab nanti muncul gagasan dan terbentuk PMII Cabang Kota Pasuruan, maka kekuatan dan kesolidtan yang ada juga berkurang. Semoga isu pembentukkan PMII Cabang Pasuruan bisa lebih dipertimbangkan dengan otak yang waras dan bukan atas dasar nafsu kekuasaan semata. Semoga isu dikotomi yang ada hanya sebatas isu dan bukan dilandasi sedap dan lezatnya sepiring indomei," pungkas Hafid Zaeni.  


        

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini