Aliran Sungai Padang Kota Tebing Tinggi |
Sudah bermacam kegiatan dilakukan Pemerintah kota Tebing tinggi dalam upaya mengatasi banjir dengan dampak kerugian pasca bawaannya, namun banjir terus datang dan datang lagi secara rutin setiap tahunnya.
Terakhir banjir datang lagi melanda sebagian besar wilayah Kota Tebing Tinggi pada bulan November Desember Tahun 2020 lalu, dan hal itu mengakibatkan rusaknya tanggul di salah satu titik Sungai Padang.
Mungkin ini sebagai langkah cepat dalam penanganan darurat banjir agar tidak semakin parah. Akhirnya Pemerintah Kota Tebing Tinggi melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR,
Dan hal ini disambut baik bahkan Tim dari Kementerian PUPR telah menginstruksikan untuk dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan, perbaikan alur sungai dan pembuatan tanggul sungai dengan struktur permanen di sepanjang sungai padang.
Proses pembangunan tanggul di sungai padang sudah berlangsung beberapa tahap, dan masih tetap berlanjut.
Kementerian PUPR juga sudah menurunkan alat berat seperti excavator, dozer dan dump truck untuk mendukung berjalannya proses pembangunan agar segera terselesaikan, karena di khawatirkan bila terjadi cuaca buruk yaitu curah hujan yang terlalu tinggi tentu bisa menimbulkan meluapnya debit air sungai padang kembali.
Bermacam sudah keluh kesah masyarakat khususnya yang berdomisili di bantaran sungai. Baik itu tentang banjir maupun tentang upaya pemerintah dalam mengatasi banjir.
Anggapan masyarakat keluar sebagai asumsi seluruh warga Kota Tebingtinggi secara umum. Khusus soal banjir dan penanganannya yang kurang maksimal.
Bahkan selentingan terdengar suara sumbang, baik itu di pasar, warung kopi atau di lokasi berkumpulnya warga, sebenarnya fungsi Jembatan Bajayu itu untuk apa? Apakah untuk membendung air agar Kota Tebingtinggi banjir terus , atau ada rencana yang terbaik lainnya ke depan nanti..??
Melihat hal ini, ada baiknya FOCCUS PROJECT Tahun 2021/2022 diarahkan khusus kepada Sungai Padang, tentunya butuh keseriusan dan ahli yang mumpuni dalam penanganan mengatasi banjir begitu juga dengan perbaikan sungai Padang itu sendiri.
Memang hal ini tidaklah gampang seperti membalikkan telapak tangan dalam pelaksanannya, Artinya FOCCUS PROJECT Sungai Padang butuh banyak peran serta dan keterlibatan banyak pihak, khususnya, masyarakat sendiri sangat dibutuhkan.
Tentu dengan cara dan ketentuan yang berbeda beda. Yang serupa itu hanya saling bahu membahu dalam kebersamaan dengan bergotongroyong .
(Skn.53)