-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Dugaan Penerima Dana Kompensasi Kapal Isap Produksi Tambang Timah

    redaksi
    Selasa, 08 Desember 2020, Desember 08, 2020 WIB Last Updated 2020-12-08T06:41:23Z

    Ads:

    Dugaan Penerima Dana Kompensasi Kapal Isap Produksi Tambang Timah


    BABEL .indometro.id – Ditengah penolakan nelayan atas aktivitas Kapal Isap Produksi (KIP) tambang timah di perairan laut pantai Kelurahan Matras dan Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung (Babel). Maka hari ini, mencuat isu dana kompensasi dari pihak KIP yang mengalir ke sejumlah pihak, mulai dari pihak panitia hingga pihak yang mengatasnamakan “jatah” untuk media.

    Dalam atention yang membuat heboh di beberapa grup medsos whatsApp Babel hingga di grup facebook #Gile Mancing Mania Fishing Club Bangka Island yang dishare oleh akun Andi Maulana Boskye disebutkan bahwa dana kompensasi KIP di laut Sinar Jaya totalnya Rp.7.450,- perkilogram timah basah dibagi untuk panitia sebesar Rp.4000,-; Kepada oknum berinisial RFS pihak yang mengatasnamakan media sebesar Rp.300,-; Selanjutnya untuk ormas/LSM Rp.1400,-; Kemudian kepada  SMN/SPR sebesar Rp.200,-; Panitia Inti Rp.500,-; Panitia Pengamanan Rp.250,-; Buruh Bongkar Rp.800,-.

    Selanjutnya, dana kompensasi di laut Matras totalnya Rp.7.450,- dengan rincian untuk Panitia sebesar Rp.4.200,-; Oknum berinisial RFS mengatasnamakan untuk media Rp.100,-; Ormas LSM Rp.1400,-; SMN/SPR Rp.200,-; Panitia Inti Rp.500,-; Pengamanan Rp.250,- dan Buruh Bongkar Rp.800,-. 

    Dijelaskan pula dalam atention itu, jika semua daerah tambang timah kompensasi bisa dibayar dua minggu hingga dua bulan setelah data SN keluar dari PT Timah, maka kompensasi di wilayah Matras dan Sinar Jaya sedikit berbeda.

     Kompensasi dibayar paling lama 7 hari sejak data SN keluar dari PT Timah. Untuk biaya bongkar, tidak lagi menggunakan kampel tapi menggunakan tonase (net Kg basah).

     "Bahkan, dalam atention yang beredar itu selain disebutkan siapa saja penerima danakompensasi juga disebutkan nomor rekening masing-masing penerima.

    Awak media mencoba mengklarifikasi data atention yang beredar baik kepada pihak yang mengatasnamakan “jatah” untuk media hingga salah satu pihak yang diduga menerima dana kompensasi KIP melalui  selulernya hingga pesan whatsapp namun hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban. 

    Sementara itu, Yudha jurnalis Inderanews.com sangat menyayangkan ada bahasa dana kompensasi mengatas namakan untuk media, bilamana bersifat pribadi seharusnya sebutkan dari media apa.

     “Pastinya, ini sangat memalukan dan mencoreng nama media pada umumnya di Pulau Bangka ini,” tandasnya. 

    Senada diungkapkan Jurnalis Rakyat Merdeka News, Monti Montana, khususnya menyoroti dana kompensasi KIP untuk media tersebut, sangatlah keliru dan disayangkan karena sangat mencoreng independensi media.

    “Apa hubungannya mengatasnamakan media dengan aktivitas KIP Matras dan Sinar Jaya yang mendapat penolakan juga dari masyarakat.

    Tidak boleh oknum itu berbuat demikian mengatasnamakan media, karena kapasitasnya apa jangan karena kepentingan pribadi namun menjadikan media sebagai bumper untuk mengeruk keuntungan.

     Kalau mau bermain ya harus gentle, sebutkan nama jelas dan dari media apa, kalau hanya mengatasnamakan media maka semua media pun tercoreng, ini harus diungkapkan dan bila perlu diproses lebih  lanjut?,” kata Monti.

    Ketua LSM Amak Babel, Hadi Susilo sangat menyayangkan jika benar ada dana kompensasi KIP Matras dan Sinar Jaya yang mengalir ke pihak tak punya kapasitas termasuk mengatasnamakan ormas, LSM hingga Media.

    Harus dipertanyakan, KIP ini disebut beroperasi di IUP PT Timah, ini sangat lucu kalau sampai itu betul terjadi, maka legalitas KIP yang beroperasi itu dipertanyakan kenapa harus ada kompensasi ke pihak yang mengatasnamakan Media dan LSM/Ormas. Harus ada kejelasan, Ormas LSM hingga media apa yang menerima dana itu, karena masih banyak Ormas dan LSM, wartawan dan media yang menjalan fungsi kontrol sosialnya di Babel ini,” pungkas Hadi.

    (isdani)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini