Kutatap nanar di hadapan ku saat ini tak ku hiraukan yang menyelimuti dan menyelusup hingga tulang ku.Dunia ku saat ini terpusat pada satu titik dimana aku berhadapan dengan satu titik itu tubuh ku luruh di dalamnya, kesedihan yang kurasa se akan abadi saat setengah dari diri terbaring lemah tak berdaya jauh di hadapanku.
" Nak pulang lah apakah engkau tidak kangen dengan ibu mu atau ayah mu aku berhenti mengerjakan tugas di laptop ku dan memandang ke jendela kantor ku terlintas di kepalaku percakan singkat dengan ibu , nak apa kah engkau tidak kangen dengan ayah mu?
Kangen aku kangen dengan nya tapi ego ku terlalu tinggi untuk mengakui nya kalau aku rindu pada nya sesukses apa pun aku Sekarang aku sempat melakukan kesalahan ke pada mereka orang tua ku yang aku sesali sampai sekarang.
Pulang...
Satu yang tidak terbesit di pikiran ku semenjak itu aneh rasanya dan mengatakan itu kata yang selalu aku sangkal untuk mencegah ibu merengek dan meminta aku untuk pulang.
Tapi udah seharus raga ini kembali ke pelukannya ke tempat asalnya kembali untuh dengan keluarga, karena mesti berjuta kali aku menyangkal aku tetap rindu Untuk pulang untuk kembali ke dekapan hangat ibu.
Untuk bercengkrama dan merasakan genggam erat dari tangan ayah ketika aku menjabat tangan nya.
Ya aku rindu Bu, yah
Sebentar lagi kalian akan melihat wajah anak mu ini, sebentar lagi aku akan memeluk ku erat melihat senyum di wajah mu langsung.
Sebentar lagi aku akan melihat wajah tegas gagahnya tubuh mu berat nya suaramu dan kumpulan asapa rokok ya g tak pernah lepas dari bibir mu.
Yah buk aku sebentar lagi aku bisa minta maaf atas kesalahan di lima tahun lalu kesalahan yang tak pernah ku sesalakan namun dalam hati mu masih menyimpan kekecewaan selama ini aku tau aku akan kesalahan ku selama ini dan aku akan meminta maaf kepada orang tua.
Sangilah orang tua , ikut nasehat nya jangan melanggar nya sebab akan tidak baik yang kau terima karena rasa sakit dan kecewa yang kau buat tidak akan hilang dalam Hitungan hari saja
Sayangi mereka seperti mereka menyayangi mu walau kau sudah tua tapi kau masih anak kecil mereka sampai kapan pun.
Penulis : INDAH RAHAYU