-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Puluhan Masa Yang Terdiri Dari Masyarakat Pemuda dan Mahasiswa Datangi DPRD, KAJATI, DISPERIDAK, Prov. Maluku Guna Menita Naikan Harga Cengkih dan Usut CV. Titian Hijra

    Senin, 02 November 2020, November 02, 2020 WIB Last Updated 2020-11-03T02:57:33Z

    Ads:

    Aksi di depan kantor Kajati Maluku

    Maluku. Indometro.id - Puluhan Masa yang terdiri dari Masyarakat, Pemuda, Mahasiswa dan, Lembaga Suadaya Masyarakat mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi Maluku, Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku (DPRD), dan Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku (DISPERINDAK) serta Kejaksaan Tinggi Maluku, untuk menyampaikan Aspirasi terkait Masala Eksploutasi Hutan yang di lakukan oleh CV. Titian Hijra dengan izin usahan perkemubanan yang di berikan oleh Bupati Seram Bagian Barat (SBB) serta meminta untuk DPRD Prov. Maluku dan, DISPERIDAK untuk mengawal dan menaikan harga cengkih, Senin, (2/11/2020).

    Tuntutan  puluhan masa aksi yang hadir, guna meminta KEJATI Prov. Maluku untuk memeriksa dan mengevaluasi kinerja Bupati SBB, Drs. M. Yasin Payapo, M.Pd terkait perizinan usaha perkebunan yang di berikan untuk CV. Titian Hijra, namun realitas tidak ada proses perkebunan yang di lakukan oleh CV. Titian Hijra, dan peserta aksi juga meminta untuk pemerintah Daerah dalam hal ini Pemprov. Maluku untuk mengawal dan mencari jalan keluar demi menaikan harga cengkih dan hasil alam khas Maluku lainnya.

    Menurut Kordinator aksi Bung Saman Patty kepada media ini menuturkan, aksi ini murni karena kepentingan rakyat yang berada di Maluku, dan terkhususnya  masyarakat Kab. SBB" jelas Patty.

    "Aksi yang kami lakukan hari ini adalah, bentuk kecaman keras untuk Perintah Prov. Maluku, guna meminta perintah dalam hal ini DPRD Prov. Maluku, memanggil Bupati SBB, Drs. M. Yasin Payapo, M.Pd dan pihak CV. Titian Hijra terkait pembalakan hutan yang berkedok perkebunan Kakao, Pala, dan Kopi, namun dalam realitasnya tidak adanya proses perkebunan tersebut, tetapi haya melakukan pembalakan hutan, hingga mengakibatkan kerusakan hutan, dan berimbas pada putusnya jembatan Waikaka, yang diduga akibat gundulnya hutan sebagai sumbar resapan air" tutur Patty

    "Selain menyampaikan orasi pada kantor DPRD Prov. Maluku, kami juga mendatangi Dinas Perindustrian dan perdagangan Prov. Maluku (DISPERINDAK) terkait turunnya haga cengkih dan hasil alam lainnya seperti kopra, pala, dll. Kemi meminta agas DISPERINDAK untuk bagaimna mencari alternatif guna mengstabilkan harga cengkih di pasaran" ungkap Patty

    "Kami berharap pemerintah Prov. Maluku dan pihak yang terkait untuk bisa sama-sama menyikapi prsoalan yang akhir-akhir ini terjadi di Kab. SBB seperti persoalan CV. Titian Hijra, terkait pembalakan hutan berkedok perkebunan, Kakao, Pala, Kopi, yang mengakibatkan putusnya jemnatan waikaka," tutup Patty 

    (Alwi)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini