-->
  • Jelajahi

    Copyright © Indometro Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    >

    Temukan Kami DI Fb

    Nahdliyin Boleh Berpolitik Dengan Tidak Mengatasnamakan NU

    redaksi
    Kamis, 05 November 2020, November 05, 2020 WIB Last Updated 2020-11-05T09:45:00Z

    Ads:

    Kyai Ustman syafi'i 


    Musirawas .indometro.id - Ketua Tanfidziyah PCNU kabupaten musirawas Kyai ustman syafi'i mengatakan bahwa NU seharusnya berjalan sesuai dengan Khittah NU 1926 yang digulirkan dalam Muktamar ke-27 NU tahun 1984 di Situbondo (05/111/2020)

    Menurut dia, secara organisasi NU tidak boleh berpolitik praktis meskipun salah satu bakal calon wakil bupati yang maju dalam pilkada kabupaten musirwas  merupakan Bendahara PCNU kabupaten musirawas. 

    Saat ditanya bagaimana pandangan terkait adanya kegiatan deklarasi dukungan dan penandatangan Mou kepada salah satu calon pasangan bupati dan wakil bupati kabupaten musirawas yang di ketahui di gagas oleh beberapa pengurus struktural NU yang menamakan diri Tim Tali Jagat 02 diketuai oleh Kyai Ahmad Salim dan Sekretaris Ustadz Irwansyah S. Pd. Di Ikuti hadir dalam deklarasi tersebut  14 Ketua MWC NU (Majelis Wakil Cabang Nahdatul Ulama) se-Kabupaten Mura.

    Dirinya kembali menegaskan sikap NU kabupaten musirawas netral dalam kontestasi Pilkada dikabupaten musirawas, Komitmen itu tetap dipegang teguh meski ada pihak yang mencoba menarik NU ke pusaran politik praktis.

    "Kalau saya tegas NU tidak berpolitik praktis. Adapun warga NU yang akan menggunakan hak politiknya silakan, secara individu warga NU boleh berpolitik dan boleh memilih siapapun calon pemimpinnya. 

    Bahkan, kata dia, warga NU juga boleh menjadi tim sukses dari pasangan Hj.Ratna machmud -Hj.suwarti ataupun pasangan H.Hendra gunawan-H.Mulyana. 

    "Jadi NU memang netral dalam berpolitik. Itu sikap organisasi dari dulu sampai sekarang. Kalau kemudian ada orang yang punya sikap politik sendiri dan kemudian mengatasnamakan NU, maka itu tidak mengatasnamakan organisasi secara besar," 

     warga NU memang mempunyai proses sendiri dalam membuat keputusan. Apalagi, warga NU berada di berbagai macam partai, seperti di PPP, PKB, Golkar, Gerindra, dan Nasdem. "Jadi ya inilah kenyataannya, dan ini membuktikan bahwa NU tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana," jelasnya.

    (Musyanto.,SE)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini